Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Basuki Beli Papan Penahan Banjir dari Norwegia

Kompas.com - 14/11/2013, 16:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Agar bencana banjir tidak membawa dampak pada kegiatan belajar-mengajar di sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membeli alat penahan banjir untuk sekolah-sekolah di kawasan rawan banjir. Salah satunya ialah membeli papan tahan air yang diadopsi dari Norwegia.

"Jadi, papan itu anti-air, bisa mencegah sekolah banjir. Waktu kena hantaman air, papan itu bisa menahannya dengan bantuan kawat besi dan ada klepnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Papan anti-air itu portabel atau bisa dipindah-pindahkan, dan mampu menahan air masuk ke dalam sekolah sehingga para siswa dapat melakukan kegiatan belajar-mengajar tanpa harus merasa khawatir banjir akan merendam sekolahnya. Papan penahan air itu sebelumnya telah diterapkan di Norwegia.

Selain akan dipasang di sekolah, saat sungai diperkirakan akan meluap, pemerintah setempat sudah dapat memasang papan tersebut di sepanjang sungai sehingga luapan air tidak masuk ke permukiman warga. Menurut rencana, papan anti-air itu juga akan diterapkan di rumah sakit. Sebab, papan tersebut bisa dibuka, ditutup, dan dipindah sehingga fleksibel untuk digunakan saat banjir akan datang.

"Kalau pakai karung pasir kan langsung habis. Nah, papan ini bisa diangkut-angkut pakai helikopter dan ada boksnya. Jadi, lebih cepat tangani banjirnya," kata Basuki.

Dengan adanya papan penahan air itu, ia juga meyakini, peristiwa jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) Laturharhari tidak akan terulang kembali. Walaupun banyak kelebihannya, Basuki menuturkan, harga sebuah papan anti-air itu sangat mahal. Harganya mencapai Rp 15 juta tiap papan.

"Makanya, kami juga lagi minta, mau enggak mereka bekerja sama dengan BUMD kita? Jadi, daripada pakai karung pasir, lebih baik pakai papan seperti itu," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com