Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung "Busway Kick", Basuki Arahkan Jempol ke Bawah

Kompas.com - 14/11/2013, 19:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang mendukung aksi "Busway Kick", Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga memberi dukungan terhadap aksi yang digagas oleh Muhammad Daivi tersebut.

Basuki pun memberikan acungan jempol ke atas bagi para pengendara yang tidak masuk jalur bus transjakarta. Sebaliknya, Basuki mengarahkan jempol ke bawah bagi mereka yang menerobos jalur eksklusif bus transjakarta itu.

"Bagus dong kayak begitu buat yang enggak masuk jalur transjakarta (sambil mengacungkan jempol ke atas). Buat yang melanggar, ini nih," kata Basuki sambil mengarahkan jempolnya ke bawah, di Balaikota Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Basuki yang didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, Pemprov DKI sangat mendukung aksi yang dilakukan Daivi. Kemudian, apa bentuk dukungan bagi mereka para pengguna bus transjakarta yang merasa jalurnya diserobot?

Rencananya, Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya akan meluncurkan sebuah situs web. Situs web itu digunakan untuk dapat mengunggah foto para pelanggar jalur bus transjakarta. Nantinya, masyarakat akan melakukan registrasi online. Semakin banyak warga mengunggah foto pelanggar jalur bus transjakarta, maka akan mendapat pangkat elektronik, misalnya brigadir elektronik atau kombes elektronik.

Sebelum mengunduh foto, warga dapat membuat dan mendaftar akun ke situs web yang telah disediakan, yaitu www.tertiblantas.com (tentatif). Semakin banyak poin yang kita terima, maka akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh.

Poin-poin yang terkumpul itu akan ditukar dengan berbagai point reward, seperti voucer belanja, voucer Starbucks, maupun voucer tiket Ancol. Di foto-foto yang telah diunggah itu, warga lainnya juga dapat memberikan komentar.

Foto-foto pelanggaran itu akan langsung terkoneksi dengan pihak kepolisian sehingga mereka dengan mudah akan langsung menilang kendaraan-kendaraan yang melanggar lalu lintas. Selain melakukan penilangan, pihak kepolisian juga akan memblokir STNK pemilik kendaraan.

Adapun bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintasnya seperti motor yang melintas di atas trotoar, mobil atau motor yang melintas di jalur bus transjakarta. "Makanya, kita juga minta masyarakat untuk foto-fotoin pelanggar lalu lintas, terus dikirim ke polisi untuk ditilang," kata Basuki.

Gerakan "Busway Kick" pertama kali dicetuskan salah seorang pengguna bus transjakarta bernama Muhammad Daivi (62). Ia mengaku kesal dengan perilaku pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta bisa melenggang seenaknya. Sementara itu, penumpang bus menunggu lama karena bus tersendat oleh kendaraan yang menerobos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com