Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi MRT, Pohon di Sisingamangaraja-Sudirman Ditebang

Kompas.com - 15/11/2013, 07:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pohon-pohon di sepanjang Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Sudirman, Jakarta Pusat dan Selatan, akan ditebang. Penebangan itu sebagai konsekuensi kelanjutan proyek mass rapid transit atau MRT setelah peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 10 Oktober 2013.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, penebangan akan dimulai pada Jumat, 15 November 2013 hingga 23 Desember 2013. Pohon yang ditebang berada di ruas pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat.

Adapun lokasi pekerjaan itu dimulai dari jalur transisi di ujung jalan Sisingamangaraja dekat Monumen Pemuda Membangun, sampai dengan dengan wilayah Setiabudi hingga Jalan Jenderal Sudirman.

"Proses penebangan di sepanjang koridor Sisingamangaraja–Sudirman merupakan langkah untuk menuju pekerjaan besar dan permanen terkait penggalian, dalam rangka pembangunan stasiun bawah tanah yang akan dimulai pada kuartal pertama tahun depan," ujar Dono melalui siaran persnya, Kamis (14/11/2013).

Dono menjelaskan, secara teknis penebangan pohon tersebut untuk menyiapkan lokasi pelebaran jalan, kegiatan tes pit, serta relokasi utilitas dan alat berat. Selain itu, penebangan pohon juga dilakukan sebagai persiapan relokasi selter transjakarta dan paling penting pelaksanaan struktur permanen di bawah tanah.

Penebangan tersebut, lanjut Dono, telah sesuai dengan standar dan ketentuan yang ditetapkan Dinas Pertamanan DKI Jakarta. Tak hanya asal menebang, PT MRT akan merelokasi pohon itu.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir menambahkan, penebangan yang dilakukan oleh konsorsium SOWJ Joint Operation yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi itu menggunakan dua cara. Pertama, yakni dengan crane untuk pohon jenis palem. Kedua, penebangan menggunakan scaffolding untuk pohon-pohon yang memiliki banyak cabang.

"Kedua metode ini digunakan agar dapat mempercepat proses pengerjaan dan untuk memastikan aspek keamanan bagi pekerja serta pengguna jalan," ungkap Nasyir.

Pengerjaan proyek MRT dibagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya, tiga konstruksi sipil bawah tanah (underground), yaitu Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia, tiga konstruksi sipil jalan layang, yaitu Lebak Bulus hingga Al Azhar, serta dua paket pengadaan sistem dan rolling stock.

Dari delapan paket tersebut, enam paket sudah lelang tender terlebih dahulu, yakni tiga paket bawah tanah dan tiga paket jalur layang. Konstruksi sipil MRT bawah tanah dikerjakan terlebih dahulu pada Oktober ini karena waktu pembangunan lebih lama dibandingkan konstruksi layang. Megaproyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com