Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Bagus Foto SBY Digeser atau Palem Dicabut?"

Kompas.com - 21/11/2013, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dicabutnya lima pohon palem di kawasan Monas karena menghalangi papan reklame yang memajang foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono amat disayangkan. Apalagi, alasannya hanya karena menghalangi foto Presiden.

"Soal menghalangi foto (Presiden SBY), sebaiknya dilihat dari sisi etika dan estetika. Apakah lebih indah pohonnya dicabut atau fotonya digeser?" kata Dewi Aryani ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (21/11/2013).

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, sekarang di Indonesia, terkhusus DKI Jakarta, sedang gencar-gencarnya melakukan penghijauan dengan menanam pohon. "Tujuannya tidak saja untuk keindahan kota, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan lingkungan," kata Dewi.

Menurut Dewi, penghijauan di DKI Jakarta sebagai sumber oksigen dan juga untuk menjaga kestabilan keberadaan air tanah.

"Tentu mencabut pohon adalah salah satu hal yang tidak sinergis sehingga Jokowi juga pernah berujar cabut satu pohon ganti dengan 10 pohon. Saya sepakat dengan pernyataan Jokowi soal ini," tutur Dewi.

Sekretariat Negara (Setneg) hingga saat ini belum memberikan klarifikasi soal kebijakan pihak Istana Kepresidenan itu. Mensesneg Sudi Silalahi dan Sekretaris Mensesneg Lambok Hutauruk ketika dihubungi melalui telepon selulernya belum memberikan keterangan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Jonathan Pasodung membenarkan pencabutan tersebut atas permintaan Setneg. Dia mengungkapkan, lima pohon palem yang semula tertanam di depan papan foto tersebut pun telah dipindahkan ke titik lain yang tidak menghalangi pandangan ke papan foto tersebut.

Jonathan mengatakan tidak mempersoalkan permintaan tersebut. Menurutnya, papan foto bergambar Presiden RI serta tamu negara memang layak bersih dari penghalang pemandangan. Yang penting, lanjut Jonathan, permintaan itu tidak mengganggu konsep taman yang telah didesain dengan cantik dan indah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com