Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waswas Setelah Atap SDN Rawa Teratai Runtuh

Kompas.com - 22/11/2013, 22:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga dan orangtua murid SD Negeri 01 Pagi-02 Petang Rawa Teratai, Cakung, Jakarta Timur, merasa waswas setelah atap depan sekolah itu ambruk, Jumat (22/11/2013) pagi. Warga meminta ada pemeriksaan secara menyeluruh terhadap pengerjaan atap bangunan di sana.

Sabilah (48), Ketua RT 10 RW 4 Rawa Teratai, mengatakan bahwa ia khawatir dengan kejadian itu karena anaknya, Amelia Natulkulub, kini duduk di bangku kelas V di sekolah tersebut. Sabilah tak ingin kejadian itu terulang kembali di saat para murid sudah kembali belajar di sekolah yang tengah direnovasi tersebut.

"Ini kan sudah jelas, kita minta diganti bautnya semua. Paling tidak dicek secara keseluruhan atapnya yang sudah dipasang. Itu kan bisa membahayakan murid," kata Sabilah kepada Kompas.com di halaman sekolah tersebut, Jumat.

Ia mengatakan, jika tidak dilakukan pengecekan, maka orangtua murid akan melakukan komplain. Mereka khawatir akan keselamatan anak-anak mereka apabila dua atap yang masih terpasang tidak diperiksa juga.

"Kita orangtua murid pasti enggak berani kalau ada kecelakaan gini. Emang mau anaknya celaka?" ujar Sabilah.

Sementara itu, Ketua RW 04 Zulkarnaen mengatakan, hampir semua warga di wilayahnya menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut. Ia meminta ada perbaikan terhadap atap bangunan sekolah yang roboh dan juga yang baru saja direnovasi.

"Kita minta diubah ulang, dicek lagi untuk keselamatan anak sekolah. Kalau lihat di bawahnya hancur, gimana di atasnya? Ini kalau wali murid lihat ini pasti protes takut anaknya sekolah di sini," ujar Zulkarnaen.

Bagian atap depan ruangan kelas I dan II bangunan sekolah itu roboh sekitar pukul 08.30 WIB pagi tadi. Rangka atap berbahan baja ringan di teras depan lantai dasar itu ambruk, sementara atap lain di lantai atasnya masih utuh. Sekolah itu tengah direnovasi sejak 10 September dan rencananya rampung pada 27 November 2013. Seorang yang diduga sebagai pemborong pengerjaan proyek tak mau berkomentar tentang kejadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com