Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien RSIA: Dokter Demo, Sama Dong Kayak Buruh...

Kompas.com - 26/11/2013, 23:15 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana demo sejumlah dokter se-Indonesia di Bundaran HI, Rabu (27/11/2013) besok, sebagai bentuk solidaritas tiga dokter yang divonis melakukan malapraktik di Manado, ditanggapi beragam sejumlah pasien.

Sejumlah pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Podomoro Sunter, Jakarta Utara, misalnya, menyayangkan rencana aksi demo tersebut.  "Harusnya para dokter melakukan cara yang lebih elegan, diskusi atau apalah, kalau mereka melakukan demo sama saja dong seperti buruh," ujar Alfa Restu (28), pasien di RSIA Hermina Podomoro Sunter Jakarta Utara, yang sedang memeriksakan kandungannya, Selasa (26/11/2013) malam.

Menurutnya, rencana demo para dokter bukanlah cara elegan mengingat mereka memiliki intelektualitas tinggi.  

Hal senada juga diungkapkan Anis Nurfadila (23), pasien yang juga sedang memeriksakan kandungannya yang berusia 8 bulan. Ia mengaku tak sependapat dengan aksi demo yang akan dilakukan para dokter. Sebab, menurutnya, dokter harus selalu ada saat pasien membutuhkan.

"Kan harusnya bisalah dengan diskusi atau musyawarah, jangan demo dong," ujarnya.

Sementara itu, terkait rencana demo tersebut, pihak RSIA Hermina Podomoro tetap akan beraktivitas seperti biasanya. "Tindakan pertolongan tetap ada seperti caesar, IGD, di sini dokter tetap melayani semuanya," ujar Asih (35), salah satu bidan di RSIA Hermina Podomoro.

Seperti diberitakan, rencana demo yang dilakukan dokter se-Indonesia menyusul vonis penjara oleh Mahkamah Agung kepada tiga dokter spesialis kandungan yang dipidana karena tuduhan malapraktik atas meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey pada tahun 2010.

Menyusul keputusan tersebut, dr Dewa Ayu Sasiary Prawani (38) langsung dimasukkan ke Rumah Tahanan Malendeng, Manado, setelah petugas Kejari Manado menangkapnya di Balikpapan, Jumat pekan lalu.

Dua dokter lain, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak, masih dicari. Hendy dikabarkan berada di Papua, sedangkan Hendry bertugas di Riau. Ketiga dokter itu divonis Mahkamah Agung 10 bulan penjara melalui putusan kasasi 18 September 2012.

Sebelumnya, ketiga dokter diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Manado.

Rencananya, ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menggelar aksi turun ke jalan di depan Hotel Indonesia dan di berbagai daerah pada Rabu besok sebagai wujud prihatin terkait kasus kriminalisasi terhadap ketiga dokter tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com