Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Menikmati Atmosfer Berbeda di Jakarta

Kompas.com - 08/12/2013, 19:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mimpi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadirkan atmosfer yang berbeda di Jakarta, akhirnya terwujud. Acara World Royal Heritage yang digelar di lapangan silang Monumen Nasional, setidaknya memberi jawaban atas hal tersebut.

Ya, meski hanya beberapa jam saja, pada Minggu (8/12/2013), atmosfer Jakarta berubah menjadi kota festival. "Ada atmosfer yang beda di Jakarta sore ini," ujar Jokowi usai memimpin kirab budaya sebagai bagian dari acara World Royal Heritage di lapangan silang Monumen Nasional pada Minggu sore.

Sebanyak 500 orang yang terdiri dari 156 kerajaan Indonesia, 10 kerajaan dunia dengan 30 kereta kencana, berarak-arakan mengelilingi Monas melalui kawasan di Jalan Medan Merdeka.

Dengan dipimpin Jokowi serta Basuki yang menunggangi sendiri kereta kencana dengan dua kuda cokelat, peserta menempuh jalur sekitar 4 kilometer dari pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB.

Ribuan warga tampak antusias ketika memadati rute tersebut. "Kalau dibilang capek ya capek. Tapi, yang penting masyarakat menikmati. Ada nuansa lain di Jakarta yang menarik," lanjutnya.

Jokowi mengungkapkan, pembangunan sebuah kota tak melulu urusan ekonomi dan politik. Menurutnya, ada satu hal yang kerap dilupakan namun memegang peranan penting, yakni kebudayaan.

"Masyarakat sangat merindukan nuansa seperti ini. Tiap hari tak melulu urusan duit, urusan ekonomi, urusan politik," lanjut Jokowi.

Meski mengaku sangat puas atas acara yang diselenggarakan kali pertama tersebut, Jokowi akan tetap melaksanakan evaluasi. Fokus evaluasi adalah bagaimana memperkaya produk budaya yang ditampilkan agar menambah wawasan para pengunjungnya.

"Ini yang pertama. Ke depan, ada prajurit-prajurit Jakarta lainya yang perlu diangkat. Kita kan belum tahu banyak soal itu," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com