Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tabrakan KRL di RS Fatmawati Dirujuk ke RSPP

Kompas.com - 10/12/2013, 19:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua korban kecelakaan kereta rel listrik komuter jurusan Serpong-Tanah Abang yang dirawat di Rumah Sakit Fatmawati telah dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Mereka dipindahkan siang ini.

"Sekarang sudah kita rujuk ke Rumah Sakit Pertamina semuanya," kata Kepala Humas RS Fatmawati Atom Kadam, Selasa (10/12/2013) di Jakarta.

Menurut Atom, pemindahan tersebut atas permintaan PT Kereta Api Indonesia. Dia tidak mengetahui secara pasti alasan pemindahan tersebut. Korban yang dirujuk berjumlah 4 orang dari 10 orang yang semula dirawat. Dua korban di antaranya telah meninggal dunia, yakni Bety Ariani (56) dan Nathalia (23). Adapun empat pasien lain sudah dipulangkan karena hanya mengalami luka ringan.

Secara terpisah, Direktur Aset PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pemindahan tersebut dilakukan karena RS Fatmawati telah penuh. Selain itu, ada fasilitas di RS Pusat Pertamina yang dinilai dapat lebih menunjang penanganan luka bakar.

"Luka bakar ini tidak bisa sembarangan. Secara fasilitas, (RS) Pertamina lebih baik," ujar dia.

Korban tersebut merupakan penumpang kereta komuter Serpong-Tanah Abang yang terbakar setelah bertabrakan dengan truk tangki bermuatan bahan bakar premoum di daerah Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) pukul 11.15 WIB. Gerbong terdepan kereta terbakar setelah menabrak truk milik Pertamina tersebut. Tercatat ada tujuh orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini dan puluhan orang luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com