Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap SDN Kwitang 01 Pagi Terancam Roboh

Kompas.com - 12/12/2013, 14:19 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Atap gedung SD Negeri Kwitang 01 Pagi Jakarta di Jalan Kramat, belakang Kantor Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, terancam roboh. Hal ini terlihat dari lantai tiga sisi bagian selatan, adanya kayu penyangga dipasang untuk menahan atap yang hampir roboh.

Kepala Sekolah SD Negeri Kwitang 01 Pagi Jakarta Karman membenarkan bahwa atap lantai tiga sisi selatan hampir roboh. Ia mengatakan, kondisi itu sudah dilaporkan kepada camat, wali kota, dan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.

Karman menuturkan, kanopi sekolah tersebut runtuh dari lantai tiga pada 24 Mei 2011 sekitar pukul 15.30. Puingnya mengenai atap kantin di lantai dasar sisi selatan SD Negeri Kwitang 01 Pagi. Sejak peristiwa dua tahun silam, tak ada tindak lanjut untuk memperbaiki sekolah tersebut.

"Waktu roboh tahun 2011, dari Disdik langsung datang dan memeriksa bangunannya. Saya kira mau langsung dibenerin, ternyata belum dibenerin sampai sekarang," ujar Karman saat ditemui wartawan di SDN Kwitang 01 Pagi, Kamis (12/12/2013).

Menurut Karman, Dinas Pendidikan akan menganggarkan terkait perbaikan sisi bangunan pada tahun 2014. Waktu kejadian dua tahun lalu, kata Karman, atap kanopi itu runtuh meski tidak ada angin atau hujan. Ia khawatir kejadian serupa terulang.

Untuk mengantisipasi kejadian lebih buruk, Karman selalu memantau kondisi sekolah tersebut. Genting yang nyaris jatuh telah diambil agar tidak jatuh dan menimbulkan korban. Daerah yang rawan terkena dampak reruntuhan juga telah diberi pagar sehingga siswa tidak bermain di tempat itu.

"Saya berharap segera dibenerin, apalagi melihat penyangga kayu, kan hanya bersifat sementara, saya khawatir," ujar Karman.

SD Negeri Kwitang 01 Pagi terletak di gang kecil Jalan Kramat III, Senen. Gedung sekolah itu terdiri atas empat lantai dan berisi enam ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, ruang guru, dan ruang kepala sekolah. Jumlah siswa di sekolah itu 226 orang.

Pantauan Kompas.com, Kamis siang, tembok atap yang roboh sudah retak. Atap tersebut disangga oleh kayu. Tak ada kegiatan belajar mengajar pada Kamis siang karena siswa pulang lebih awal setelah mengikuti ujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com