Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot "Ngetem" dan PKL di Pelintasan KA Harus Ditertibkan

Kompas.com - 12/12/2013, 16:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas PT KAI Daop I Sukendar mengatakan perlu adanya koordinasi antara PT KAI bersama pemerintah kota (pemkot) maupun pemerintah provinsi (pemprov) untuk dapat menertibkan angkutan kota dan pedagang kaki lima yang berada di pelintasan kereta api. Setiap harinya, PT KAI melakukan penertiban seperti yang dilakukan sebelumnya di Stasiun Cikini dan Gondangdia.

"Tapi, kenyataannya, ya seperti itu. Petugasnya juga terbatas. Makanya, kami minta Pemprov DKI berkoordinasi," kata Sukendar kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Sebenarnya, masih banyak titik PKL ataupun angkot yang harus ditertibkan, tetapi belum dapat terlaksana. Untuk penertiban PKL, ia meminta DKI dapat mengerahkan personel Satpol PP.

Kendati demikian, Sukendar menyadari bantuan Satpol PP itu tidak dapat digunakan setiap hari karena Satpol PP memiliki kesibukan sendiri. Peristiwa kecelakaan yang melibatkan KRL Tanah Abang-Serpong dengan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) menjadi pembelajaran semua pihak.

PT KAI selanjutnya berencana mengatur langkah bagaimana menertibkan pengguna jalan raya wilayah itu. Ia meminta kepada semua pengendara jalan untuk dapat berhati-hati dalam melewati pintu pelintasan KA. Apabila sirene telah berbunyi dan pintu telah ditutup, pengendara diharapkan mematuhi peraturan yang berlaku.

"Kemudian pihak yang tidak berkepentingan, semacam pak ogah yang berdalih mengatur lalu lintas, tapi tidak bisa mengatur juga," ujar Sukendar.

Senin malam lalu saat kejadian, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung meninjau Pondok Betung dan memberikan support membuat jalan layang dan terowongan di persimpangan rel kereta api. Ia berharap Pemprov DKI bersama Kementerian Perhubungan dapat segera membangun infrastruktur pendukung transportasi kereta api. Sebab, kini kereta api menjadi alternatif masyarakat sebagai pilihan transportasi yang murah dan nyaman.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemprov DKI siap membantu PT KAI dalam penertiban warung-warung liar di sekitar pelintasan rel kereta. Menurut dia, pedagang-pedagang liar tersebut cukup mengganggu arus lalu lintas di daerah pelintasan kereta. Dengan demikian, ia akan menyanggupi permintaan KAI dengan mengerahkan personel Satpol PP.

Tak hanya PKL, peraih Bung Hatta Anti Corruption Awards 2013 itu juga menegaskan telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak angkot-angkot yang ngetem sembarangan di pelintasan kereta api. "Kita gembosin ban-nya dan cabut pentilnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com