Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Pekan Depan, Jalan Layang Casablanca Langsung Diuji Coba

Kompas.com - 15/12/2013, 16:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pelaksanaan uji coba jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang setelah penggarapannya selesai pada pekan ketiga Desember 2013. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan saat ini kontraktor, PT Istaka Karya telah dalam tahap penyelesaian.

"Mungkin nanti setelah ini lanjut pengaspalan dan di minggu ketiga Desember sudah selesai, langsung uji coba," kata Manggas kepada wartawan, Minggu (15/12/2013), di Jakarta.

Manggas mengatakan, biasanya akan ada pembenahan atau evaluasi menjelang pengoperasian jalan layang tersebut. Ia menyerahkan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menangani penghitungan daya tampung dan kecepatan maksimum kendaraan di jalan itu. Ia menjelaskan di ujung jembatan, biasanya akan ada perlambatan kecepatan kendaraan. Di saat uji coba nanti akan dilihat berapa rata-rata kecepatan kendaraan bermotor yang melintas.

"Kadang-kadang ada gangguan orang menyeberang, ya nanti kita lihatlah. Kita cari waktu yang tepat, Desember pasti rampung," kata Manggas.

Pengoperasian JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang diharapkan dapat mengurangi beban Jalan Satrio. Jalan layang maupun jalan di bawahnya sama-sama dapat digunakan untuk lalu lintas dari Tanah Abang ke Kampung Melayu atau sebaliknya. "Arus di bawah local traffic dan di atas true traffic," kata dia.

Anggaran pembangunan jalan layang tersebut menggunakan APBD DKI 2013. Ada tiga paket dalam pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Biaya pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, paket Casablanca Rp 2 miliar, paket Jalan Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on (tanjakan) dan ramp off (turunan) barat Rp 1,5 miliar. Adapun ramp on-off timur Rp 12,5 miliar.

Sementara itu, anggaran paket Mas Mansyur sebesar Rp 840 miliar. Pengerjaan paket Mas Mansyur menjadi pengerjaan yang paling sulit dan lebih mahal dibandingkan paket lain. Seharusnya, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini rampung Desember 2012 lalu. Namun, dalam proses penyelesaiannya, Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menilai PT Istaka Karya sebagai pelaksana proyek telah gagal memenuhi target pengerjaan proyek (wanprestasi). Setelah mendapat audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pembangunan jalan layang itu  dilanjutkan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com