Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Sodetan Ciliwung-KBT Dimulai pada 2014

Kompas.com - 20/12/2013, 16:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pembuatan sodetan dari Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) berdiameter 3,5 x 2 meter sepanjang 1,27 kilometer akan dimulai pada 2014. Sodetan tersebut bermanfaat untuk mengalihkan debit banjir minimal 60 meter kubik per detik. Maka, tingginya debit air di Ciliwung dapat dialihkan ke KBT.

"Makanya, kita mau membuat gorong-gorong yang lebarnya lima meter dan dalamnya enam meter, mengikuti trotoar di kiri-kanan Jalan Casablanca," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Intinya, lanjut dia, adalah bagaimana meminimalisasi debit air Sungai Ciliwung dan memaksimalkan KBT. Basuki pun mengapresiasi fungsi program mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tersebut. Apabila dibandingkan dengan tempat penampungan air lainnya, KBT yang memiliki kapasitas paling besar.

Selain dapat dibuat jalur inspeksi, di KBT juga bisa difungsikan dengan transportasi air dalam bentuk waterway. Untuk membuat sodetan ini, Pemprov DKI Jakarta dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Rencananya, pekan depan, Basuki bersama Wakil Menteri PU Hermanto Dardak akan membahas lebih lanjut terkait pembuatan sodetan tersebut. Langkah lain yang telah ataupun akan dilakukan Pemprov DKI dalam rangka menanggulangi banjir dengan reklamasi 17 pulau. Program itu untuk menahan banjir rob. Menurutnya, apabila hal tersebut dilakukan maka masalah banjir di DKI ini bisa selesai.

"Kalau hujannya seperti biasa dan tidak ada rob, dijamin tidak ada banjir sampai tahun 2030. Mudah-mudahan juga dengan RTH, ditambah sumur resapan, tidak akan banjir," kata Basuki.

Penandatanganan kontrak kerja sama antara Kementerian PU dan kontraktor sodetan Ciliwung telah dilaksanakan pada Kamis (19/12/2013) kemarin. Nilai kontrak mencapai Rp 500 miliar. Selain untuk konstruksi, Kementerian PU juga mengalokasikan dana sekitar Rp 15 miliar untuk supervisi dan manajemen konstruksi, serta Rp 30 miliar untuk pembebasan tanah seluas 1,4 hektar. Dengan demikian, total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan sodetan mencapai Rp 545 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com