Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Jadi Gubernur? Kita Tunggu Saja...

Kompas.com - 29/12/2013, 10:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Prediksi bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menjadi gubernur DKI Jakarta bisa saja terwujud. Terlebih lagi, Basuki mengaku mendapat dukungan penuh dari Presiden Ke-4 RI (Alm) Abdurrahman Wahid.

"Gus Dur pengin ada gubernur pertama dari etnis Tionghoa untuk mewujudkan keadilan sosial. Kita tunggu saja he-he-he," kata Basuki, seusai menghadiri peringatan haul ke-4 Gus Dur, di Pondok Pesantren Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (29/12/2013) dini hari.

Semasa hidupnya, Gus Dur memang terkenal dekat dengan Basuki, terutama saat Basuki masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan berkeinginan mewujudkan program jaminan kesehatan. Untuk mewujudkan jaminan tersebut, Basuki harus menjadi gubernur Bangka Belitung terlebih dahulu. Satu-satunya pihak yang mau mendukung Basuki adalah Gus Dur.

Tokoh Nahdlatul Ulama itu rela kehilangan pengikutnya ketika mendukung Basuki yang merupakan warga minoritas. Bahkan, dukungan Gus Dur ke Basuki sampai ke ranah hukum, saat mengajukan gugatan pilkada ke Mahkamah Agung (MA). Terkesan dengan program yang diusung Basuki, Gus Dur tak segan memprediksi Basuki menjadi gubernur dan presiden yang sukses kelak.

Tak hanya Basuki, Gus Dur juga pernah memprediksi Sutarman akan menjadi kepala Polda Metro Jaya dan kepala Polri. Ucapan Gus Dur itu telah terbukti pada Sutarman. Apakah pria yang akrab disapa Ahok itu berharap doa Gus Dur padanya akan terkabul, seperti Sutarman?

"Mudah-mudahan aja nasibnya kayak Pak Sutarman. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.

Menyelesaikan permasalahan Jakarta juga menjadi tugas yang diberikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Basuki. Sebagai partai yang berjasa mengusungnya ke Jakarta, Basuki pun berjanji akan memenuhi permintaan Prabowo. Ia meyakini bahwa Prabowo tak akan menarik dirinya sebagai pendamping dalam Pilpres 2014.

"Kalau itu, jawabannya satu: no comment," pungkas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com