Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai 8 dari Jokowi untuk Jakarta Night Festival 2013

Kompas.com - 01/01/2014, 14:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku puas dengan penyelenggaraan Jakarta Night Festival (JNF) 2013. JNF 2013 merupakan bagian dari rangkaian perayaan malam tahun baru di Ibu Kota. Menurut dia, penyelenggaraan malam pergantian tahun 2013 jauh lebih teratur jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu.

"Saya harus mengakui jauh lebih baik (dari tahun kemarin), dapat nilai 8," kata Jokowi, di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (1/1/2014).

Salah satu yang menjadi keunggulan, menurut Jokowi, manajemen penonton yang ditertibkan oleh 3000 personel Satpol PP saat kirab budaya. Dalam kirab itu, Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diarak sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kata dia, tata panggung juga dinilai baik oleh Jokowi. Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menyelenggarakan JNF setiap tahun.

Catatan lainnya, yang harus diperbaiki adalah masih adanya pedagang liat yang menjajakan dagangannya di lokasi JNF, mulai dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga Dukuh Atas.

"Kalau sudah diatur sedemikian rupa dengan manajemen yang baik, akan kelihatan kok bagaimana hasil acaranya," ujar Jokowi.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan JNF 2012, pengunjung JNF bisa dengan mudah mendekati Jokowi. Pada JNF 2012 lalu, Jokowi hanya dikawal dengan beberapa ajudan dan Satpol PP menerobos lautan manusia yang berada Monas-Bunderan Hotel Indonesia. Akibat aksi warga yang saling dorong mendorong dan berebut untuk dapat bersalaman atau berfoto bersama orang nomor satu di Ibu Kota itu, tak sedikit pengunjung yang terinjak-injak dan pingsan.

Tak ingin hal tersebut berulang, Kukuh mengaku menginstruksikan personelnya untuk membentuk barikade pembatas rombongan Jokowi-Basuki dengan para penonton. Sehingga, Jokowi dengan mudah "tebar pesona" dari mobil golf nya tanpa harus mendapat perlakuan tidak diinginkan dari warga.

"Berarti masyarakat tidak bisa berbondong-bondong langsung foto dengan Pak Gubernur atau Pak Wagub. Kami mohon maaf karena kondisi sebagai gubernur dan wagub memang harus dilindungi," ujar Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com