Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kendala Normalisasi Sungai di Jakarta

Kompas.com - 13/01/2014, 23:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program normalisasi sungai di Jakarta sebagai salah satu upaya mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun terkendala pembebasan lahan. Sementara, relokasi warga dari bantaran sungai masih harus menunggu selesainya program rusunawa yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan, di Jakarta, Senin (13/1/2014), mengungkapkan, upaya normalisasi sungai yang dilakukan Kementerian PU saat ini terhambat oleh persoalan permukiman ilegal yang belum terselesaikan hingga kini.

"Seperti di Pesanggrahan, tanah yang warga tempati itu ilegal. Itu tanah negara. Oleh karena itu, Pak Jokowi agar segera menyelesaikan rusunawa-rusunawanya," kata Hasan. Pembebasan lahan di Ibu Kota merupakan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.

Ia mencontohkan, normalisasi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, baru berjalan sekitar 60 persen. Masih banyak warga yang tinggal di bantaran kali sehingga normalisasi sulit diselesaikan.

Sejumlah program penanggulangan banjir jangka panjang di Jakarta yang saat ini berjalan, sebut dia, adalah normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter, dan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Pengerjaan sodetan Kali Ciliwung ke KBT dibagi dalam dua tahapan pekerjaan.

Tahap pertama meliputi pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 kilometer. Tahap kedua akan dibangun pintu masuk (inlet) dan keluar (outlet) serta normalisasi Kali Cipinang. Peletakan batu pertama pengerjaan sodetan dilakukan Desember 2013 lalu.

"Perbaikan muara sungai juga sudah dilakukan sejak November lalu. Insya Allah terus berlangsung selama tiga tahun," kata Hasan.

Jangka pendek

Sementara, untuk program jangka pendek, ia mengatakan, Kementerian PU memperbaiki tanggul longsor pada titik rawan banjir, seperti tanggul Latuharhari yang sempat longsor tahun lalu, kini telah selesai ditambal dan diturap. Begitu pula dengan Pintu Air Karet yang sudah selesai diturap.

Turap, lanjut Hasan, berfungsi untuk menerima debit air yang sangat besar. Penanggulangan sampah juga lebih baik dibanding tahun lalu. Menurut Hasan, beberapa pintu air besar, seperti Manggarai, Karet, dan Tomang saat ini lebih bersih dari sumbatan sampah.

Meskipun Jakarta masih tergenang, ia meyakini, banjir tahun ini tidak separah tahun sebelumnya. "Debit banjir tahun ini dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu sudah banyak berubah. Dengan pengerukan, pelebaran, dan normalisasi sungai yang terus dilakukan, saya perhatikan terus membaik kok keadaannya," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com