Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Kampung Pulo Pilih Bermalam sampai Rumah Bersih

Kompas.com - 14/01/2014, 10:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Kampung Pulo yang bertahan di posko pengungsian Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur memilih untuk bermalam kembali di posko tersebut. Meski banjir sudah mulai surut, warga bertahan karena keadaan rumah yang masih penuh lumpur atau masih tergenang air.

Musrifah (23), warga RT 16 RW 03 Kampung Pulo, salah satunya. Dia mengatakan akan bermalam kembali di posko tersebut sambil menunggu sang suami membersihkan rumah mereka yang tenggelam diterjang banjir lebih dari tiga meter. Selain itu, Musrifah juga memikirkan kondisi buah hatinya Ufairah yang masih berusia 7 bulan dan belum memungkinkan untuk dibawa pulang pada kondisi sekarang.

"Air sudah surut, cuma sekarang suami lagi bersihin rumah. Mungkin saya semalam lagi di sini," kata Musrifah, saat ditemui Kompas.com, Selasa (14/1/2014).

Selama di penginapan, ia merasakan kondisi tidur yang tidak begitu nyaman. Dia merasa terganggu dengan suara berisik.

Meski demikian, ia memaklumi keadaan darurat itu. Bukan kali pertama Musrifah merasakan kebanjiran. Awal tahun kemarin, ia juga mesti mengalami hal serupa. Namun, banjir yang datang kali ini begitu tiba-tiba sehingga banyak barang perabotan rumahnya yang ludes ditelan banjir. Rumahnya yang tidak bertingkat membuat ia tidak dapat memindahkan harta bendanya ke tempat yang lebih tinggi. Warga, menurutnya, tidak memperkirakan bahwa banjir yang datang akan begitu besar.

Diana (30), warga Kampung Pulo lainnya, mengatakan, rumahnya yang berlokasi di Gang IV RT 01 RW 03 Kampung Pulo masih tergenang air setinggi betis. Daerah tersebut, lanjutnya, termasuk wilayah yang paling parah terendam banjir.

Bermacam barang elektronik miliknya pun tenggelam dalam banjir. Ia tidak tahu apakah masih dapat digunakan atau tidak. "Biasanya bisa diselametin, tapi ini enggak. Airnya terlalu cepat naik," ujarnya.

Selain itu, Diana memikirkan juga bagaimana dengan nasib sekolah dua anaknya, Firdah (7) yang duduk di bangku kelasa I SD 03 Balimester dan Fitri (11) yang duduk di bangku kelas V SD 01 Kampung Malayu. Sebab, buku, baju, dan seragam sekolah anaknya habis direndam banjir.

"Saya mau kalau ada bantuan buku sama seragam dari Pak Jokowi. Kalau seragam bisa dicuci, tapi kalau buku-buku kita mesti beli lagi," ujar Diana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com