Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jadi Penumpang Pertama Transjakarta Baru

Kompas.com - 15/01/2014, 19:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 30 transjakarta yang baru telah datang ke Jakarta pada Rabu (15/1/2014). Gubernur Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menjadi orang pertama yang menumpang ke salah satu bus gandeng itu.

Semula, bus-bus berwarna merah gradasi oranye itu diparkir di pelataran Monas. Setelah memberikan sedikit instruksi kepada para pramudi bus agar selalu mengutamakan pelayanan, Jokowi kemudian menumpang salah satu bus dan turun di Selter Monas.

Rupanya, Selter Monas telah disulap menjadi tempat peresmian operasional bus-bus tersebut. Dengan menekan tombol sirene, Jokowi meresmikan beroperasinya 30 bus asal China itu.

"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, saya nyatakan bus-bus transjakarta ini siap diluncurkan," ujar Jokowi seraya mendapat tepuk tangan dari orang yang berada di dalam selter.

Setelah meresmikan, Jokowi ikut mengantre di selter itu, berbaur dengan penumpang lainnya. Tidak sampai semenit, satu bus baru datang mengangkut Jokowi dan rombongan. Jokowi memilih berdiri di paling belakang bersama wartawan.

Dalam perbincangan wartawan dengan Jokowi di dalam bus, dia mengaku puas atas beroperasinya bus baru tersebut. Meski memiliki spesifikasi yang sama dengan transjakarta sebelumnya, ada beberapa perubahan di bagian interior.

"Semuanya baru. Ada tempat buat penyandang disabilitas, ada CCTV yang dipantau sama sopirnya. Lebih nyamanlah," ujarnya.

"Hmm... kedinginan saya ini di sini," lanjut Jokowi.

Sekitar 10 menit, bus tiba di Selter Bank Indonesia. Ia pun turun di tempat tersebut. Para penumpang yang menunggu pintu bus terbuka terkejut melihat Jokowi keluar dari bus. "Lah, Pak Jokowi, ngapain Pak?" tanya seorang calon penumpang. Jokowi hanya tersenyum.

Seperti diberitakan, unit-unit baru dari alat transportasi massal ini akan terus berdatangan hingga jumlahnya mencapai 310 bus. Pemprov DKI Jakarta sudah melarang operasional sejumlah transjakarta yang dinilai tak layak jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com