Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 3 Meter di Terowongan Kemayoran Tak Surut-surut

Kompas.com - 28/01/2014, 11:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pada saat sebagian besar wilayah Jakarta yang kebanjiran sudah surut, terowongan di Kemayoran masih terendam banjir setinggi 3 meter. Banjir itu sudah merendam terowongan tersebut selama sepekan.

Hingga Senin (27/1/2014) malam, tiga pompa milik Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat sudah dikerahkan untuk menyedot air yang ada di terowongan. Terowongan itu pun tidak bisa dilewati kendaraan, baik dari arah Kemayoran maupun Sunter. Warga harus memutar arah lewat Pasar Jiung dan lewat jalan layang JIExpo.

Genangan itu pun dimanfaatkan warga untuk mencuci motor atau memancing ikan. Beberapa kayu balok dipakai warga sebagai pembatas agar pengendara tidak melewati kawasan tersebut.

Menurut salah seorang pengendara motor, Kusoy, hal ini membuat dia kesulitan untuk pulang ke rumahnya di Jalan Danau Sunter, Jakarta Utara.

"Saya kira sudah surut, soalnya banjir sudah seminggu kok belum surut juga. Jadinya, saya harus muter untuk mencari jalan lain," ujar pria yang bekerja di wilayah Kemayoran tersebut.

Kusoy menambahkan, banjir yang melanda terowongan Kemayoran memang kerap terjadi karena luapan Kali Sunter. Dia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menyedot genangan air di terowongan tersebut. Sebab, selama ini warga sulit mengakses jalan kalau tidak melewati kawasan terowongan Kemayoran.

Tambah pompa

Camat Kemayoran Iyan Sopiandi menjelaskan, pihaknya sudah meminta bantuan Sudin PU Air Jakarta Pusat untuk menyedot air yang tak kunjung surut. Mesin pompa portabel tidak mampu menyedot air di dalam terowongan tersebut.

"Malam ini (Senin malam) langsung kita kerahkan tiga pompa penyedot air. Soalnya sebenarnya ini wewenang dari PPKK (Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran). Tapi, Pak Wali Kota perintahkan untuk tambah pompa," kata Iyan.

Rencananya, satu pompa air dari Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat juga akan dikerahkan. Hal ini untuk mempercepat proses penyedotan air.

"Air sudah seminggu belum surut. Jadi, kita kerjakan semaksimal mungkin," tuntasnya. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com