Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusing Bayar Sekolah Anak, WS Nekat "Nyopet" di Kantor Jokowi

Kompas.com - 28/01/2014, 12:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada keramaian di kantor Gubernur, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014) pagi tadi. Keramaian itu bukan disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, ada copet yang tertangkap saat beraksi di Balaikota.

Pria setengah baya itu ditangkap satuan pengamanan dalam (pamdal) di Balaikota DKI Jakarta karena mencoba mengambil dompet seorang pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang sedang berobat di Balai Pelayanan Kesehatan (Yankes), Blok F, Balaikota Jakarta.

Saat mencoba mengambil dompet PNS yang berada di dalam tas, aksi WS tertangkap basah oleh PNS DKI lainnya. Staf pamdal mengamankan dan membawanya ke Pos Pamdal, Biro Umum, Balaikota Jakarta.

Pria 48 tahun asal Bogor Barat itu mengaku baru kali pertama mencoba mencopet warga. Pendapatan yang ia dapatkan sebagai pedagang pala manis tak mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya. Dia harus membayar biaya sekolah empat anaknya, Rp 550.000.

WS berjanji tidak akan berdagang lagi di Balaikota Jakarta. "Kalau ke sini lagi, pak polisi langsung gebukin dan penjarain saya saja," kata WS.

PNS yang menjadi korban pencopetan itu juga meminta staf pamdal untuk tidak melanjutkan perkara tersebut ke kepolisian. Menurutnya, yang terpenting adalah dompet beserta isinya kembali ke tangannya. Korban yang enggan menyebutkan identitasnya itu hanya membuat surat pernyataan.

Saat ini, WS masih diinterogasi oleh staf pamdal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com