Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banjir, Rp 12 M "Menguap" dari Glodok

Kompas.com - 06/02/2014, 07:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Banjir yang menggenang mulai dari ruas Jalan Hayam Wuruk, Pinangsia, hingga sekitar kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (5/2/2014), menyebabkan pusat niaga tersebut mengalami kerugian lebih dari Rp 12 miliar. Pengusaha berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat upaya penanggulangan banjir ini.

"Omzet per toko-nya rata-rata Rp 5 juta. Taksiran kami, mereka rugi Rp 12 miliar. Jumlah ini belum termasuk kerugian pedagang di sepanjang Jalan Hayam Wuruk itu," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sarman Simanjorang, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu malam.

Sarman mengatakan, tahun lalu kawasan perdagangan tersebut tak mengalami banjir. Namun, pada tahun ini, ketinggian air di kawasan itu sampai setinggi 50 sentimeter. Maka dari itu, akses menuju Glodok pun terputus bagi pedagang, barang, apalagi konsumen. Saat banjir menggenang, kata Sarman, sekitar 75 persen dari 3.000 toko di kawasan Glodok tak dapat berjualan. 

Tidak hanya di kawasan Glodok, akses masuk sejumlah pusat bisnis di Jakarta juga tergenang. Beberapa di antaranya adalah kawasan JIEP Pulogadung, Mangga Dua, dan Kelapa Gading. Banyak toko tutup dan karyawan tak bisa masuk. Namun, lanjut Sarman, kerugian di kawasan tersebut belum bisa dikalkulasi.

Para pengusaha, lanjut Sarman, berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat terobosan program penanggulangan banjir yang terjadi, tidak lagi lima tahunan, tetapi diharapkan setiap tahun. Pasalnya, setiap kali banjir, geliat bisnis di Jakarta yang menopang ekonomi nasional mengalami kerugian sangat besar. 

"Sebagai kota pusat bisnis, perdagangan, pariwisata, dan investasi, Jakarta harus mampu menekan dampak banjir. Jika itu terjadi, investor dan wisatawan tidak ragu datang ke Jakarta," ujar Sarman. Terlebih lagi, masyarakat ekonomi ASEAN akan efektif berlaku per 1 Januari 2015, dengan kondisi bahwa keran arus perdagangan di kawasan Asia Tenggara akan dibuka selebar-lebarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com