Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Pagi, Tarif "Cabe-cabean" Melorot...

Kompas.com - 01/04/2014, 13:40 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) berusia belasan tahun atau dikenal dengan sebutan "cabe-cabean" tetap marak kendati aparat keamanan telah melakukan penertiban. Mereka tetap berani menjajakan diri.

Penelusuran Warta Kota di kawasan Jakarta Selatan, para gadis muda itu dapat dijumpai di beberapa tempat, seperti di simpang Fatmawati atau tepatnya di depan RS umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Taman Ayodya di Jalan Raya Barito, Blok M, Kebayoran Baru.

Di simpang RSUP Fatmawati, para "cabe-cabean" yang berusia 14 tahun sampai 17 tahun beroperasi sejak pukul 22.00 sampai pukul 02.00. Di lokasi ini, para gadis remaja terlihat mulai menjajakan diri dengan cara mengamen saat lampu lalu lintas berwarna merah. Apabila seorang pelanggan terlihat tertarik dan mulai menawar, sang gadis yang ditemani seorang rekannya naik ke mobil untuk bertransaksi.

Mengendarai sebuah mobil, Warta Kota pun mencoba menyewa jasa para gadis belia itu untuk sekadar mengetahui tarifnya. Untuk menyewa seorang gadis, tarifnya Rp 1 juta lebih. Walaupun terbilang tinggi, tarif itu akan berangsur menurun apabila sudah pukul 01.00.

"Sekali 'transaksi' Rp 1 juta Bang, enggak mahal, kita kan masih muda. Tapi, kalau mau dikurangin (harganya), nunggu agak malam. Soalnya, jam segini ramai langganan," ujar A (14), salah seorang "cabe-cabean" di simpang RSUP Fatmawati.

Garis berambut lurus sebahu, berkulit putih, ini mengenakan kawat gigi. Dia menyebutkan, apabila ingin berkencan, ia harus mengajak serta rekannya. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari adanya kekerasan terhadap dirinya dan rekan lainnya.

"Kalau mau ajak teman kita enggak apa-apa ya Bang, soalnya emang begitu aturannya. Buat mastiin aja, soalnya khawatir nantinya enggak dibayar," ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Pertemuan itu berlangsung singkat. Beberapa saat kemudian, seorang pria yang mengendarai sebuah sedan mewah Mercedes-Benz memanggilnya dari seberang jalan. "Tuh, benar kan Bang, ada om datang. Kalau mau sama saya, datang aja nanti malaman lagi," katanya.

A pun beranjak menghampiri pria di dalam mobil Mercy tersebut dan berlalu...

Selanjutnya, baca juga:

Lika-Liku Bisnis Cabe-cabean di Jakarta ...
Mengenal "Cabe-cabean" di Jakarta
Tarif "Cabe-cabean" di Jakarta Rp 30 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com