HRD Manager PT ISS Indonesia Frea Purwanti mengatakan, tes psikologi hanya diberikan kepada tenaga-tenaga tertentu. Selain diminta oleh perusahaan yang membutuhkan tenaga SDM, tes juga diminta untuk tenaga yang banyak berinteraksi dengan orang.
"Tes psikologi hanya diberlakukan di posisi kunci, seperti yang punya tim, kemudian yang sangat dekat dengan klien, seperti tenaga administrasi," kata Frea di Graha ISS, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2014).
Frea menjelaskan, untuk menjadi tenaga alih daya di perusahaan tersebut, mereka mengajukan lamaran layaknya bekerja di tempat lain. Mereka juga harus menyertakan berkas-berkas, antara lain KTP, KK, dan surat kelakuan baik dari polisi.
Ukuran badan dan berat badan juga didata. Selain itu, tes kondisi indra, yakni penglihatan ataupun pendengaran.
Setelah semua berkas diterima, ada yang disebut sebagai induksi pertama, yakni tahap lanjut pengenalan terhadap perusahaan. PT ISS Indonesia juga mencari tahu sejauh mana keseriusan calon karyawan ini terhadap lamaran kerjanya.
"Dicari tahu, mau cari kerja atau hanya ikut-ikutan teman," tutur Frea.
Tahap selanjutnya adalah induksi kedua, yang isinya menerangkan segala macam hak dan kewajiban yang akan diterima dan dilaksanakan oleh calon karyawan apabila diterima bekerja. Setelah itu barulah tahap wawancara.
Menurut Frea, PT ISS selalu memberikan evaluasi setiap hari kepada jajaran karyawannya dengan berpatokan pada attitude, skill, knowledge (ASK). Dari hasil evaluasi tersebut, setiap kinerja karyawan akan dinilai. Jika sudah tidak memadai, maka dia akan diberhentikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.