Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Wali Murid TK JIS Akan Minta Perlindungan Kemendikbud

Kompas.com - 16/04/2014, 18:56 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Beberapa orangtua siswa TK Jakarta International School (JIS) mengadukan kekhawatiran bahwa anak mereka juga menjadi korban pelecehan seksual seperti yang dialami AK (6).

Hal itu dikatakan Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda saat ditemui di depan gerbang Kompleks JIS, Rabu (16/4/2014).

Erlinda menuturkan, ada pertemuan lebih dari 100 wali murid terkait kasus pelecehan seksual di sekolah tersebut. Pertemuan itu berlangsung di rumah salah satu siswa.

"Ada yang sudah memberikan pernyataan untuk bisa bertemu dengan Kapolda. Kasus ini sudah jadi (pemberitaan) internasional. Orangtua merasa ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tapi, ini kan baru dugaan," papar Erlinda.

Erlinda menambahkan, dia akan kembali menghadiri pertemuan orangtua murid yang sudah memberikan pernyataan soal dugaan ada siswa lain yang menjadi korban.

"Hari ini saya akan bertemu dengan (para) orangtua itu secara tertutup. Ada lebih dari lima orang. Kami dan para orangtua itu akan segera bersurat ke Kemendikbud untuk meminta perlindungan jiwa," kata Erlinda dalam perbincangan dengan Kompas.com di depan Kompleks JIS, Rabu (16/4/2014).

Kuasa hukum keluarga AK, Andi Asrun, mengatakan, orangtua AK juga menghadiri pertemuan yang berlangsung Selasa kemarin. "Nampaknya kami mengalami masalah yang sama. Tim hukum kami siap membantu," katanya.

Andi sangat menyayangkan sikap JIS yang terkesan lepas tangan. Hal itu terlihat dari surat elektronik dari JIS sebagai balasan dari pengaduan keluarga AK soal pelecehan seksual tersebut.

"Mereka selalu bicara, 'oke, nanti kami bantu,' tapi omdo (omong doang) itu. Ada lebih dari dua e-mail (yang isinya begitu). Tidak hanya ke kami, tapi ke wali murid lain juga begitu. Nanti (e-mail itu) kita jadikan bukti," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com