Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecolongan Rekrut Guru Paedofil, Ini Alasan JIS

Kompas.com - 24/04/2014, 20:51 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta International School (JIS) menjadikan teknologi sebagai alasan ketika ditanya mengapa sekolah tersebut mempekerjakan tersangka paedofil AS, James William Vahey, pada 1992-2002. Kepala Sekolah JIS Timothy Carr mengatakan, teknologi pada saat itu tidaklah secanggih saat ini. Proses penelusuran latar belakang calon guru JIS tidak dapat dilakukan maksimal.

"Kami cek latar belakang setiap guru. Kami terima aplikasi guru dari 25 negara di seluruh dunia. Kami hubungi tempat bekerja mereka sebelumnya untuk memastikan bahwa semuanya benar. Kami juga lihat integritas mereka dan begitu pula dengan kemampuan mereka dalam mendidik. Dulu (cek latar belakang) itu lebih sulit. Kalau sekarang kan bisa cek online (melalui internet)," kata Tim di JIS, Kamis (24/4/2014).

Tim menambahkan, apabila ada guru yang diketahui tidak kompeten, JIS akan memanggil yang bersangkutan dan mengeceknya untuk memastikan kebenarannya. Selain itu, setiap calon guru juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan. Terkait jenis tes kesehatan, Tim tidak menjelaskan lebih lanjut. Saat ini, menurut Tim, ada sekitar 300 guru yang dimiliki JIS.

Mengenai Vahey, Tim mengaku tak mengenal secara pribadi. Ia hanya pernah bertemu Vahey sekali. Itu pun lantaran ia pernah bekerja bersama istri Vahey dalam suatu organisasi pendidikan internasional.

Tim baru empat tahun bekerja di JIS sebagai kepala sekolah. Sebelumnya, ia pernah tinggal dan bekerja di Jepang dan Kosta Rika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com