Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang UN SMP, Kadisdik DKI Minta Guru Tidak Curang

Kompas.com - 28/04/2014, 15:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 5-8 Mei 2014, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun meminta pihak guru dan sekolah untuk tidak berbuat curang.

Lasro Marbun menegaskan kepada peserta didik dan orangtua murid untuk segera melaporkan jika ada oknum Disdik maupun guru yang memberi bocoran soal ujian.  "Jangan ragu untuk melaporkan ke kami kalau ada oknum-oknum yang membocorkan soal UN," kata Lasro, di Jakarta, Senin (28/4/2014). 

Lasro mengklaim pihaknya telah mempersiapkan mental dan moral para peserta didik yang akan menempuh UN. Kesiapan mental itu berguna agar peserta didik memiliki kepercayaan diri menggunakan kemampuannya dalam mengerjakan UN daripada mengandalkan bocoran.

Internalisasi nilai UN itu dimulai dari peserta didik, orangtua, sekolah, kecamatan, suku dinas, hingga pihak Dinas Pendidikan itu sendiri.

Di samping itu, ia juga mengimbau peserta didik untuk tidak mempercayai bocoran soal ujian yang beredar. Sebab, pembuatan naskah soal UN, mulai dari penyusunan, percetakan, hingga distribusi soal dikawal ketat pihak kepolisian.

"Jadi, kalau ada aparat saya yang ikut bermain-main, ya langsung saja saya salami beliau dan bilang kalau beliau tidak tepat berada di jenjang jabatan itu dan tidak tepat melaksanakan tugas itu," kata Lasro.

Di samping itu, pihaknya juga menanamkan nilai kepada peserta didik SMP untuk memandang UN adalah hal biasa dilaksanakan, bukanlah hal darurat ataupun yang datang tiba-tiba. Justru kegiatan belajar mengajar selama tiga tahun itu dipersiapkan untuk pelaksanaan UN.

Sebanyak 131.823 peserta didik SMP, SMP Luar Biasa, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Paket C akan mengikuti UN 2014. Mereka akan menempati 723 ruang ujian. Selain itu, akan ada sebanyak 1446 pengawas sekolah yang disebar saat pelaksanaan UN.

"Inginnya target kelulusan 100 persen dan target nilainya sama kayak tahun lalu, yaitu peringkat empat se-Indonesia," kata Lasro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com