Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Dishub Urai Kemacetan di Kawasan Senen

Kompas.com - 28/04/2014, 18:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat kebakaran melalap Pasar Senen, Jumat (25/4/2014) lalu, para pedagang memilih untuk berdagang di pinggir jalan. Kemacetan lalu lintas pun tidak terhindarkan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak dapat berbuat apa-apa. Sebab, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI dan PD Pasar Jaya belum membangun lokasi penampungan sementara untuk mereka berjualan.

Kendati demikian, ia meminta kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan di sana. 

"Sekarang lagi dikaji oleh Dinas Perhubungan. Biar mereka semua yang atur rekayasa lalu lintasnya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (28/4/2014). 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya sedang melakukan instruksi Basuki. Apabila semua kajian telah diputuskan, pihaknya baru akan melakukan rekayasa lalu lintas.

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Dinas KUMKMP DKI Jakarta Irwandi menegaskan, untuk sementara waktu, pihaknya masih mengizinkan pedagang berjualan di pinggir jalan.

"Kami tidak bisa melarang mereka untuk berdagang karena memang tempat penampungannya belum ada. Karena kondisi darurat dan mereka (pedagang) masih shock, enggak mungkin kita tertibkan sekarang," kata Irwandi.

Dinas KUMKMP DKI bersama PD Pasar Jaya terus berkoordinasi untuk membangun lokasi penampungan sementara para pedagang untuk berdagang. Kemungkinan besar, lanjut dia, Dinas KUMKMP DKI akan mengeluarkan anggaran untuk membangun penampungan tersebut.

Rencananya, para pedagang akan ditempatkan sementara di halaman pasar, taman samping pasar, dan di Blok V Pasar Senen. Ketiga lokasi penampungan sementara tersebut akan dibangun dengan menggunakan baja. Di Blok III Pasar Senen, ada sekitar 3.096 tempat usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com