Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Modus Kekerasan Seksual di Toilet JIS

Kompas.com - 29/04/2014, 21:08 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kekerasan seksual yang terjadi pada siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School di toilet sekolah dilakukan secara berkelompok. Dalam menjalankan aksinya, pelaku saling bekerja sama.

Seperti dituturkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, mereka beraksi ketika menjelang jam istirahat sekolah. Pada saat itu, ada satu orang yang telah berjaga di dalam toilet.

"Saat anak TK izin ke toilet, mereka yang berjaga di dalam memegang satu anak, lalu mereka menghubungi lewat telepon kawan-kawannya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/4/2014).

"Setelah menghubungi, kalau mau (dilecehkan), ya mereka berkumpul masuk ke dalam toilet. Itu yang mereka lakukan untuk cari mangsa," kata Rikwanto menambahkan.

Dia mengatakan, apabila berhasil, mereka akan mengulangi perbuatan terhadap korban yang sama. "Mereka lakukan lagi karena mereka pikir enggak ada masalah," katanya.

Pernah suatu kejadian, ujar Rikwanto, pelaku gagal melakukan pelecehan terhadap korbannya. Hal itu lantaran sebelum melakukan aksinya, tiba-tiba bertepatan dengan bunyi bel istirahat sekolah.

"Ketika korban sudah ditelanjangi, kemudian bel berbunyi. Lalu korban dipakaikan lagi bajunya sehingga tidak jadi," kata Rikwanto.

Seperti diberitakan, salah seorang siswa Taman Kanak-kanak JIS, AK (6), menjadi korban kekerasan di toilet sekolah. Kepolisian telah menangkap lima pelaku. Kelimanya merupakan petugas kebersihan sekolah, yaitu Agun Iskandar alias AG (25), Virgiawan alias Awan, Syahrial alias SY (20), Zaenal alias ZA (25), dan Afrischa Setyani alias AF (24).

Satu tersangka lain, Azwar alias AZ (28), meninggal saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/4/2014). Polisi masih mendalami kemungkinan adanya siswa lainnya yang juga menjadi korban kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com