Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Bertemu Anggota Dewan yang Terhormat

Kompas.com - 08/05/2014, 08:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gedung 11 lantai di Jalan Kebon Sirih Nomor 18, Jakarta Pusat, tampak megah berdiri. Gedung yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar tersebut lebih banyak ruangan kosongnya.

Ruangan para anggota DPRD sering kosong. Akibatnya, masyarakat hampir tidak pernah mengadukan nasibnya ke para politisi ini.

"Dulu suka ada warga yang datang, sekarang sudah enggak ada. Hampir enggak pernah," kata salah satu petugas pengamanan dalam (pamdal) DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Pengamatan Warta Kota, gedung DPRD DKI Jakarta dijaga petugas. Sebuah metal detector berada di pintu masuk. Di lantai dasar hanya ada area shalat, toilet, dan lift.

Naik ke ruangan wakil rakyat, hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kartu akses. Petugas pamdal bisa membukakan lift jika sudah ada janji dengan anggota DPRD.

"Kalau tamu-tamu DPRD banyak, PNS juga banyak yang datang. Kalau warga umum yang mau mengadu, jarang sekali ada. Paling kalau ada demonstrasi saja," katanya petugas itu.

Ia mengatakan, pamdal tidak pernah melarang siapa pun masuk, asalkan tujuan jelas, dan sudah ada janji atau akan diterima oleh anggota dewan. Sayangnya sering kali para anggota dewan enggan menerima warga.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik geram dengan sistem pengamanan di gedung DPRD. Akses masyarakat untuk datang dan bertemu wakil rakyat terbatas. "Sekarang (wartawan) saja mau naik ke atas bisa enggak? Tanpa kartu akses enggak bisa naik lift. Bagaimana warga mau mengadu?" kata Taufik.

Taufik mengatakan, akan menginisiasi gedung DPRD terbuka untuk umum. "Siapa pun warga DKI boleh mengadu, di lantai dasar luas. Bikin saja area publik. Bisa demo, buat mengadu. Keterbukaan harus dibangun," kata Taufik. (sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com