Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakut Sarankan STIP Ajukan Pembangunan Rusun Mahasiswa

Kompas.com - 08/05/2014, 09:09 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Meskipun penertiban dan penyegelan terus dilakukan, praktik alih sewa dan jual beli di Rumah Susun (Rusun) Marunda masih terus terjadi. Seperti di cluster A, yang banyak dikontrakkan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Menurut salah seorang warga, penyewa unit rusun kebanyakan mahasiswa STIP yang tidak tertampung di asrama. Mereka kemudian mencari tempat tinggal atau kosan yang dekat dengan kampus mereka, yang salah satu alternatifnya adalah menyewa unit rusun.

"Penertiban rusunawa itu seperti menertibkan pedagang kaki lima. Kalau tidak tegas, maka akan menjamur kembali unit yang dikontrakkan, dan para oknum masyarakat merasa penertiban itu hanya basa-basi, selanjutnya adem lagi. Akhirnya, siapa yang dekat dengan oknum birokrasi akan selamat kontrakannya," ujar salah satu sumber Kompas.com, Kamis (8/5/2014).

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada pihak kampus STIP untuk mengajukan permohonan rusun di wilayah kampus.

"Silakan STIP mengajukan permohonan rumah susun itu sekarang, nanti akan kami berikan satu tower rusun untuk mahasiswa STIP yang belum tertampung di asrama," ujar Heru.

Heru menjelaskan, fasilitas rusun yang diberikan kepada STIP, tentu akan menambah pendapatan daerah karena mahasiwa yang menyewa rusun harus membayar sewa kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Namun, lanjutnya, ia meminta agar pembangunan rusun tersebut berada di lingkungan kampus sehingga tidak terjadi konflik dengan warga sekitar dan dapat mencegah terjadinya kasus kekerasan seperti yang terjadi pada Dimas Dikita Handoko (19).

"Jangan di luar kampus nanti rebutan dengan warga. Selain itu, kalau dekat kampus kan otomatis juga bisa dipantau langsung," ujarnya.

Menanggapi tawaran wali kota, Pembantu Ketua I STIP Bambang Sumali menjelaskan, jumlah Mahasiswa STIP sebanyak 1.600 orang masih melebihi kuota asrama. Meski demikian, pihak kampus tetap melarang mahasiswanya untuk menyewa kos atau menyewa unit di rusun maupun di rumah-rumah kos lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com