Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda: Laporan Orangtua Siswa Kurang Ditanggapi Serius oleh JIS

Kompas.com - 08/05/2014, 13:06 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya melihat ada indikasi pembiaran terjadinya kejahatan seksual di lingkungan Jakarta International School. Selama ini, kata dia, laporan orangtua siswa kurang ditanggapi oleh pihak sekolah itu.

"Ada rencana penyidik memanggil lagi beberapa guru terkait pembiaran. Indikasi pembiaran dari informasi yang kita kelola dari orangtua murid yang melapor, namun tidak ditanggapi serius oleh pihak sekolah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Kamis (8/5/2014).

Dalam waktu dekat, ujarnya, polisi juga meminta izin kepada pihak sekolah agar difasilitasi untuk bertemu dengan orangtua siswa. "Pertemuan bukan hanya mengimbau kepada orangtua untuk melapor, tapi juga meminta saran-saran dari mereka untuk penyelesaian kasus ini," kata Rikwanto.

Kepada pihak pengajar JIS yang sudah dimintai keterangan, penyidik juga menanyakan soal buronan FBI yang tewas bunuh diri, yakni William James Vahey. Vahey diketahui telah 10 tahun mengajar di SMP JIS.

Berdasarkan keterangan pengajar yang sudah diperiksa itu, mereka mengaku tidak mengenal Vahey. "Mereka tidak kenal dengan pelaku pelecehan yang sedang buron ini. Tapi mengetahui setelah dapat cerita-cerita, tetapi enggak pernah bertemu dan tahu," ujarnya.

Seperti diberitakan, AK (6), salah seorang siswa TK JIS, menjadi korban kejahatan seksual di toilet sekolah. Polisi telah menahan lima orang tersangka yang merupakan petugas kebersihan alih daya. Di sisi lain, penyelenggaraan TK JIS ternyata tidak mendapatkan izin dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Polisi terus menyelidiki kasus ini dengan memeriksa semua pekerja sekolah, guru, dan kepala sekolah. Hal tersebut untuk mencari kemungkinan adanya korban dan tersangka lain tindak kejahatan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com