Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Dicabuli, Li Juga Kerap Dipukuli Ayah Tiri

Kompas.com - 09/05/2014, 14:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Li (17) tidak hanya menjadi korban tindakan asusila ayah tirinya, S. Dia juga kerap mendapat kekerasan fisik dari pria itu. Apalagi, S juga mengancam membunuhnya jika Li mengadukan perbuatan asusila yang dialaminya itu kepada orang lain.

"Saya didorong, tangan saya ditarik dan dipegang. Saya diancam mau dibunuh. Terus dia melakukan itu sama saya," kata Li, di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Jumat (9/5/2014).

Li memang tidak pernah menceritakan perbuatan bapak tirinya itu kepada mendiang ibunya, Rm. "Aku enggak berani ngadu, takut," ujar Li.

Li tak ingat kapan S menikah dengan almarhum ibunya. Saat itu, lanjutnya, dia masih kecil.

Li mengaku, bapak tirinya kerap kasar terhadapnya. Kaki kanannya pernah dipukul dengan gesper sampai membekas hingga kini.

"Perlakuannya memang kasar. Suka mukul saya kalau Mama enggak ada di rumah. Akhir-akhir ini (sewaktu mama masih hidup) kalau berantam sama Mama juga suka mukul," ujar Li.

Ia mengaku trauma dengan perlakuan S. Apalagi, S yang bekerja sebagai sopir angkutan itu belum ditangkap sejak laporan dibuat keluarga sebulan lalu. Ia berharap S bisa ditangkap polisi. "Penginnya segera ditangkap polisi dan dihukum seberat-beratnya," ujar Li.

Sebelumnya diberitakan, Li dipaksa tidur dengan ayah tirinya ketika sang ibu tidak di rumah. Sepanjang tahun 2012, Li melayani nafsu pria itu di bawah ancaman.

Kejadian itu terungkap saat pemakaman ibunya pada 1 April 2014 lalu. Sambil menangis, Li mengungkap perbuatan ayah tirinya kepada keluarganya. Setelah mengamankan Li, keluarga kemudian melaporkan S ke Polresta Bekasi. Namun, pelaku sudah menghilang dari rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com