Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Penangkapan Ayah Tiri Li Baru Keluar Satu Minggu Lalu

Kompas.com - 09/05/2014, 17:52 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
- Surat penangkapan pelaku kejahatan seksual terhadap Li (17) baru dikeluarkan oleh Polresta Bekasi Kota satu minggu yang lalu. Padahal, keluarga Li sudah membuat laporan sejak 3 April.

"Kami sudah membuat surat perintah penangkapan pelaku, dalam kasus pemerkosaan yang menimpa korban yang berinisial L, seminggu yang lalu," ujar Kasatreskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Nuredy Irwansyah kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2014).

Nuredy mengakui pihaknya belum berhasil menangkap pelaku sampai saat ini karena ketika didatangi di rumahnya pelaku selalu sedang tidak ada di rumah. Tetangga yang berada di sekitar rumah pelaku pun tidak mengetahui keberadaan pelaku. Pelaku yang merupakan ayah tiri dari Li, diketahui berprofesi sebagai sopir angkot.

Nuredy membantah bahwa pihaknya mengabaikan laporan pelecehan seksual dari keluarga Li. Menurutnya, untuk menangkap pelaku, pihaknya membutuhkan bukti-bukti.

"Kenapa baru dikeluarkan? Karena kasus ini baru dilaporkan satu bulan yang lalu. Saat mau melakukan penangkapan, kita harus punya bukti seperti visum misalnya. Nah visum itu kan ga bisa langsung keluar. Butuh proses. Itulah, akhirnya kami baru dapat mengeluarkan surat penangkapan seminggu lalu," ujarnya.

Saat ini, pihaknya sudah mendapatkan keterangan yang cukup dari saksi. Bukti-bukti pun juga sudah terkumpul. Nuredy berjanji akan terus berupaya untuk mengejar dan menangkap pelaku. Namun, karena pelaku belum tertangkap kasus ini pun belum dapat dilanjutkan. "Masih terus dikejar, maka dari itu belum bisa dilanjutkan kasus ini," ujarnya.

Seperti diberitakan, Li mengungkap tindakan asusila ayah tiri terhadapnya saat pemakaman ibundanya pada 1 April 2014. Korban tidak berani menceritakan itu sebelumnya karena ada ancaman dari S. Dua hari kemudian, keluarga melapor ke Polresta Bekasi. Namun kini pelaku belum tertangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com