Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Lari Ekiden, Apa bedanya dengan Maraton dan Estafet?

Kompas.com - 24/05/2014, 15:22 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harian Kompas, bekerja sama dengan surat kabar tertua di Jepang, Mainichi Shimbun, menggelar kejuaraan lari ekiden, "Jakarta Kizuna Ekiden 2014" pada Minggu (25/5/2014) di Blok M, Jakarta.

"Jakarta Kizuna Ekiden 2014" merupakan bagian dari Ennichisai 2014. Ennichisai adalah acara tahunan kulinari, seni, dan kebudayaan Jepang tradisional dan modern yang diadakan di kawasan Blok M. Ennichisai, yang dilaksanakan sejak 2010, menampilkan tokoh-tokoh komik dan budaya Jepang selama dua hari, 24–25 Mei 2014.

Apa itu lomba lari ekiden? Pelari nasional Jepang, Yoshimi Ozaki, saat berkunjung ke redaksi Harian Kompas di Jakarta, Sabtu (24/5/2013), mengatakan, ekiden mirip dengan lari maraton. Bedanya,  ekiden adalah perlombaan lari beregu. Selain itu, ekiden juga merupakan lomba lari estafet. 

"Ciri khasnya menggunakan selempang yang menggantikan tongkat (dalam lari estafet)," kata Ozaki dalam bahasa Jepang. 

Ia menerangkan, pada lomba lari ekiden pelari hanya berlari di zona sendiri dan fokus mengejar pelari selanjutnya untuk menyerahkan kain selempang atau Tasukhi. Ekiden merupakan lomba lari maraton yang populer di Jepang.

Ozaki merupakan perwakilan perusahaan PaninDai-Ichilife sebagai salah satu pelari dari Jepang pada perlombaan Minggu di Blok M, Jakarta Selatan. Lomba lari itu diberi tajuk "Kizuna" yang berarti ikatan hati atau persahabatan.

Acara yang diadakan atas kerjasama Harian Kompas dan surat kabar Jepang, Mainichi Shimbun tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, The Daily Jakarta Shimbun dan Jakarta Japan Club.

Sejumlah perusahaan Jepang yang turut mendukung acara ini antara lain The Dai-ichi, PT Amerta Indah Otsuka Sunitomo Forestry, BSIz TwellV, Chiyoda Corporation, Mitsubishi Corporation, Shimizu Corporation, PT Surya Toto Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, ANA, dan Panin Dai-ichilife.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com