"Di pasar nih panas banget ya. Bikin gerah saja, padahal dari luar juga sudah kepanasan," ucap salah satu pengunjung, Herawati, Senin (2/6/2014).
Dari pantauan Kompas.com, gedung pasar yang baru tersebut tidak memiliki pendingin ruangan. Atap pasar tertutup oleh plafon berbahan seng. Selain itu, gedung tersebut juga minim ventilasi udara sehingga menyebabkan hawa di dalam menjadi panas.
Keluhan lainnya disampaikan oleh Lin, pemilik kios kosmetik di lantai dua. Ia mengeluhkan sedikitnya jumlah pembeli yang singgah ke pasar maupun ke kiosnya tersebut. "Sepi pengunjung, jadi suka banyak bengong aja jaga toko," ujar Lin kepada Kompas.com.
Pasar yang berada di dekat jembatan layang Jembatan Dua tersebut terdiri dari dua lantai. Lantai pertama diperuntukkan untuk pedagang kebutuhan pokok, seperti sayuran, buah-buahan, beras, ikan, daging, telur, dan sebagainya.
Sementara itu, lantai dua diperuntukkan bagi pedagang pakaian, kerudung, alat kosmetik, perabotan rumah tangga, dan liontin emas.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah meresmikan pasar tradisional Pasar Jembatan Dua yang terdiri dari 414 kios tersebut pada Jumat, 16 Mei 2014, lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.