Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan KJS untuk Persalinan, Darsinah Dikenai Biaya

Kompas.com - 11/06/2014, 14:48 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Meskipun sudah menggunakan Kartu Jakarta Sehat, Darsinah (26) tetap harus membayar atas persalinannya di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Pusat. Warga Jalan Blok R Gg 8 RT 14 RW 08, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, tersebut harus membayar sejumlah uang ketika keluar dari rumah sakit.

Sujana (31), suami dari Darsinah, menuturkan, istrinya mendapatkan rujukan ke RS Islam Cempaka Putih dari Puskesmas Cilincing pada 13 Mei 2014 lalu. Sebab, kondisi istrinya sudah tidak bisa ditangani oleh pihak puskesmas.

"Waktu itu istri saya sudah keluar air ketubannya, jadinya harus dirujuk ke rumah sakit. Kebetulan semua rumah sakit yang terdekat sudah penuh makanya dirujuk ke RS Islam," ungkap Sujana di kediamannya, Rabu (11/6/2014) siang.

Setelah sampai di rumah sakit, istrinya melahirkan secara normal pada hari yang sama. Namun, ketika hendak pulang ke rumah, dia ditagih biaya persalinan sebesar Rp 553.200. "Padahal saya kan menggunakan KJS," keluhnya.

Takut biaya menginap di rumah sakit membengkak, Sujana menyelesaikan biaya persalinan sebesar Rp 300.000 terlebih dahulu dengan cara meminjam kepada kakaknya agar istri dan putri keduanya tersebut dapat pulang ke rumah.

"Sisanya sekitar Rp 300.000 harus dibayarkan paling lambat itu kemarin tanggal 8 Juni, jaminannya KTP istri saya," jelasnya.

Kemudian, kata dia, pada 8 Juni, istrinya mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit sebanyak dua kali untuk menanyakan sisa tagihan persalinan yang belum dibayarkan.

"Mereka nadanya seperti mengancam, kalau kita enggak bayar bakal ada seperti debt collector dari pihak rumah sakit yang nagih ke rumah saya, batas waktunya hari ini pukul 20.00," ujarnya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Bambang Suheri, mengatakan, peserta KJS tidak dibebankan biaya untuk biaya persalinan, terlebih persalinannya secara normal. Sementara itu pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih mengatakan biaya yang ditagihkan tersebut merupakan biaya perawatan bayinya.

"Kalau ibunya memang jaminan BPJS. Namun, untuk bayinya karena belum terdaftar BPJS sehingga biaya tetap dibebankan biaya perawatan bayi," ujar Harif Fadila Humas dan Legal Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com