Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Gubernur, Elektabilitas Jokowi di Jakarta Turun

Kompas.com - 17/06/2014, 16:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga, menurunnya elektabilitas Joko Widodo di Jakarta dalam bursa calon presiden 2014 lebih disebabkan sebagian warga Jakarta tidak ingin dia menjadi gubernur.

Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, sejak dia dicalonkan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta untuk menampingi Jokowi, telah banyak tentangan yang muncul, bahkan dari internal PDI Perjuangan.

Menurut dia, pihak yang menentang menilai, Basuki hanya akan membuat peluang Jokowi menang di Pilgub DKI Jakarta menjadi kecil.

"Karena waktu itu hampir semua dari sekian yang diseleksi, kan ada nama saya dan Deddy Mizwar. Hampir semua yang di dalam PDI-P lebih suka memilih Jokowi–Deddy karena mungkin pikirannya Betawi, aktor, Muslim. Enggak ada yang kepikiran Ahok," katanya, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, sentimen primordial memang masih sangat kental. Ia berujar, kebanyakan pihak yang menolaknya sering membungkus sentimen primordial dengan sentimen bahwa ia adalah orang yang emosional.

"Intinya bukan soal saya galak, bukan. Ini soal agama. Sekelompok orang tidak bisa terima dong si kafir jadi gubernur di Ibu Kota kan. Ya sudah, lu demen enggak demen, gua sudah jadi 'Pembantu Lumah Tangga' (pelesetan dari PLT) Gubernur sekarang," ujar Basuki.

Seperti diberitakan, saat mengadakan rapat koordinasi dengan kader partai koalisinya, yakni PKB, Nasdem, dan Hanura, serta para relawan, Senin (16/6/2014), Jokowi menyinggung survei yang menyatakan elektabilitasnya menurun di Jakarta.

"Hasil survei kita untuk Jakarta, kita pada hari-hari terakhir memang kalah. Saya sendiri juga kaget, di bawah saya tidak tahu. Kita lihat sebelum saya pencapresan masih 74 persen, tapi turun terus," kata Jokowi dalam pertemuan di posko relawan di Jalan Borobudur, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com