Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta Penyebab Kecelakaan Beruntun Terancam Dipecat

Kompas.com - 17/06/2014, 21:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Damri akan memecat Yudi, sopir bus transjakarta gandeng koridor I bernomor polisi B 7562 GA yang terlibat dalam kecelakaan tak jauh dari Halte Monas pada Senin (16/6/2014) pagi. Hal ini dilakukan jika Yudi terbukti bersalah. Saat ini, Damri tengah menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.

"Sanksi dipecat akan segera dikenakan terhadap Yudi. Kita menunggu hasilnya, baru sanksi dijatuhkan," kata Direktur Koridor I dan VIII Transjakarta Joni Hendri, saat dihubungi, Selasa (17/6/2014).  

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kelalaian sopir yang berakibat pada terjadinya kecelakaan lalu lintas seharusnya tidak perlu terjadi di dalam layanan bus transjakarta. Sopir-sopir transjakarta dinilai harus lebih bersikap profesional dan bertanggung jawab karena gaji yang saat ini mereka terima telah mencapai Rp 7,2 juta.

Untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali, pria yang akrab disapa Ahok ini telah meminta agar Perum Damri, selaku operator yang membawahkan bus transjakarta yang mengalami kecelakaan, segera mengambil sanksi tegas terhadap sopirnya tersebut.

Ia berharap, sanksi tersebut dapat menjadi ancaman bagi sopir lain agar tidak melakukan hal yang sama.

"Saya tidak tahu apakah Damri pecat atau tidak karena itu kan wewenang operator. Saya bilang, kalau armada kita sudah makin kuat, ada operator yang tidak mau memberi sanksi pada sopirnya yang bermasalah, kita akan cabut izinnya," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Jadi sederhana saja. Kita tidak mungkin mengontrol sopir bus dari operator kan. Jadi operatornya saja yang kita kenakan sanksi," tambahnya.

Seperti diberitakan, sopir bus transjakarta gandeng koridor I bernomor polisi B 7562 GA yang terlibat dalam kecelakaan tak jauh dari Halte Monas pada Senin (16/6/2014) pagi, diketahui tengah berada dalam kondisi mengantuk akibat tidak tidur karena menyaksikan pertandingan Piala Dunia.

Akibatnya, bus tersebut menabrak dua bus kopaja AC dan satu bus transjakarta gandeng lainnya, hingga menyebabkan lima orang luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com