Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan DKI Berikan Izin Pengerahan Massa Jokowi di Monas dan Bundaran HI

Kompas.com - 23/06/2014, 20:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan izin penggunaan kawasan Monas dan Bundaran Hotel Indonesia untuk kegiatan calon presiden Joko Widodo, Minggu (22/6/2014), karena izin yang diajukan adalah izin acara jalan sehat. Selain itu, pihak yang mengajukan izin bukan dari tim sukses, melainkan para relawan.

"Mereka bilang bukan izin kampanye itu, tapi relawan mau lakukan jalan sehat. Kita sudah setuju kalau Minggu memang bisa untuk olahraga. Nah, kalau itu tiba-tiba itu (untuk orasi politik), saya tidak tahu karena itu tidak lewat meja saya, tapi langsung ke UPT (Unit Pelaksana Teknis) Taman Monas," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (23/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, setiap warga berhak mengajukan izin menggunakan kawasan Monas dan Bundaran HI. Kalaupun ada pihak yang menyalahgunakannya untuk kegiatan politik, ia mengaku bahwa hal tersebut merupakan wewenang Badan Pengawas Pemilu.

"Biasa orang ajuin buat pakai Taman Monas untuk olahraga, oke. Itu banyak kegiatan kita kasih. Soal ditumpangin (untuk kegiatan politik), saya kira itu urusan Bawaslu, bukan urusan kami lagi," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Sahabat Prabowo Yudha Permana mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang dinilainya telah melakukan pembiaran pelanggaran izin penggunaan tempat untuk kampanye. Ia merujuk pada penggunaan kawasan Monas dan Bundaran HI untuk kampanye Jokowi. Menurut Yudha, kedua kawasan tersebut seharusnya steril dari kegiatan politik.

"Dulu waktu kita pilkada jadi tim sukses Jokowi-Ahok, Bundaran HI dilarang digunakan untuk agenda politik. Kenapa sekarang itu tidak berlaku?" ujar pria yang mengaku pernah menjadi anggota tim sukses Jokowi-Basuki pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Senin pagi.

Yudha mengaku belum tahu apakah kebijakan tersebut masih berlaku atau tidak. Namun, dari pengamatannya selama dua pekan terakhir, ia melihat pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla terlihat leluasa mengunakan Bundaran HI untuk kegiatan politik. Ia telah mempertanyakan hal tersebut ke Pemprov DKI. Namun, hingga kini belum ada jawaban. Ia berharap, kalaupun ada perubahan kebijakan pengunaan Bundaran HI dan Monas untuk kegiatan politik, Pemprov DKI seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Kalau ada perubahan kebijakan, sosialisasikan dong. Jangan karena gubernurnya nyapres, jadi dia bebas menggunakan Bundaran HI. Fauzi Bowo saat mencalonkan lagi jadi gubernur menaati aturan kok," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com