Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2014, 13:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta seperti tak pernah berhenti dirundung banjir, macet, dan masalah pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah. Hampir setiap tahun, ada program terkait persoalan itu, tetapi sering kali terbentur birokrasi yang berbelit. Faktornya beragam, mulai dari aturan yang tidak luwes hingga leletnya kinerja birokrat mengikuti persoalan.

Dua puluh bulan terakhir, Ibu Kota ditata dengan cara berbeda. Badan usaha milik daerah yang sebelumnya tidak terdengar perannya kini menjadi ujung tombak. Lembaga-lembaga tersebut diandalkan mengatasi masalah pelik dari luar pagar birokrasi.

Adalah PT Jakarta Propertindo (JakPro), BUMD yang muncul di hampir semua program. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI menjadikan JakPro ”pemain” andalan. JakPro yang selama ini memiliki sembilan anak perusahaan tengah dirampingkan menjadi tiga perusahaan.

Direktur Utama JakPro Budi Karya Sumadi mengatakan, kebijakan ini mengefektifkan kerja perusahaan dan struktur karyawan untuk mendukung DKI.

Tiga perusahaan itu akan fokus pada sektor properti, infrastruktur, dan utilitas. Nama perusahaan tengah disiapkan, antara lain Jakarta Utilitas Propertindo untuk utilitas dan Jakarta Infrastruktur Propertindo untuk properti.

Di sektor utilitas, JakPro berencana membangun instalasi pengolah air bersih untuk menambah suplai ke wilayah yang dinilai kurang, antara lain di Jembatan Besi, Kanal Banjir Barat (KBB), dan Buaran. Rencana itu kini memasuki tahap desain dan ditargetkan mulai jalan pada pertengahan tahun depan.

JakPro bekerja sama dengan PAM Jaya untuk menentukan titik mana yang perlu tambahan pasokan. Instalasi pengolahan di Jembatan Besi dan KBB, misalnya, akan menambah suplai air ke Jakarta Utara. JakPro juga fokus untuk mengoptimalkan waduk sebagai sumber air baku.

Selain menambah produksi air bersih, JakPro berencana memproduksi listrik dengan memanfaatkan jatah gas untuk daerah. ”Jakarta kini masih sangat bergantung pada listrik yang diproduksi dengan bahan bakar minyak,” ujarnya.

Budi menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina untuk membangun jalur gas dari Muara Karang di Penjaringan hingga ke Marunda di Cilincing.

Pemerintah DKI Jakarta, lanjut Budi, berkepentingan mengefektifkan aset lahan dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, aset akan dikelola sendiri dan atau dikerjasamakan pengelolaan dan pemakaiannya untuk mendukung transportasi publik, suplai energi, memenuhi kebutuhan perumahan, dan infrastruktur jalan.

JakPro kini tengah menginventarisasi dan menambah cadangan lahan untuk membangun rumah susun. ”Kini sudah ada lahan sekitar 50 hektar di Jakarta Timur untuk rumah susun. Ke depan akan kami tambah sampai 100 hektar. Sebagian lahan juga dikembangkan untuk properti komersial.

Dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, Jakpro bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar gas di enam depo transjakarta. Proyek ini dilakukan untuk memberi kepastian penyediaan bahan bakar gas bagi transjakarta. (MKN/MDN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com