Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Sekolah Secara "Online" Masih Membingungkan

Kompas.com - 27/06/2014, 11:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Batas waktu pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD, SMP, dan SMA hampir selesai. Namun, masih banyak orangtua menyambangi Dinas Pendidikan DKI Jakarta karena kesulitan saat melakukan pendaftaran secara online.

Arsih (37) dan Yudi (38),warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, mengaku khawatir anaknya tak bisa bersekolah di sekolah negeri karena tidak bisa mendaftarkan anaknya secara online.

"Aku sudah datang ke SMP 117, terus di sana tidak bisa. Digeser ke SMP 255, digeser suruh ke sini. Sekarang di sini tidak bisa juga. Masa harus mendaftar sebagai luar DKI, kuotanya juga cuma belasan orang," kata Arsih saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (26/6).

Arsih mengaku baru pindah dari Wonogiri, Jawa Tengah, Mei lalu dan kartu keluarganya baru jadi pada 17 Juni 2014. Ia datang ke kantor dengan harapan bisa mendaftarkan anaknya melalui dinas.

Ketika datang ke dinas, Arsih mendapatkan informasi kalau kartu keluarga yang terbit setelah 1 April tidak tercatat dalam sistem informasi pendidikan. Saat memasukkan data NIK ke sistem, otomatis sistem mengategorikan NIK tersebut berasal dari luar Jakarta.

Saat ditemui, Arsih sedang duduk di taman depan kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta bersama suaminya. Ketika Warta Kota menemuinya, tampak raut muka ibu berkerudung cokelat itu sedih. Ia bercerita anaknya lulus dari SDN Pondok Bambu 11 dengan nilai UN 26,30 atau rata-rata 8,7.

Meski nilai tergolong bagus, Arsih takut anaknya tak diterima di sekolah negeri manapun. Sementara Batas waktu untuk pendaftaran online mendekati hari-hari terakhir, yakni Sabtu (28/6).

Tinjau PPDB

Siri Maryam (35) dan Lina (30) menempuh perjalanan dari Cilincing, Jakarta Utara, untuk meminta penjelasan nasib keponakannya yang tidak bisa melakukan PPDB online. Setelah mendapatkan penjelasan, Maryam mengetahui permasalahannya pada kartu keluarga yang terbit setelah 1 April 2014. Saran dari dinas, keponakan Maryam masih bisa mendaftar PPDB secara online, namun sebagai peserta dari luar Jakarta.

Menanggapi keluhan itu, Lasro Marbun, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan, akan meninjau pelaksanaan PPDB. "Saya akan tinjau lagi pelaksanannya seperti apa," katanya. (ml)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com