Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Temukan Kekeliruan di Apartemen Gading Nias

Kompas.com - 10/07/2014, 08:27 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, mengatakan, pihaknya mendapatkan kekeliruan proses pemilu presiden di Apartemen Gading Nias. Kekeliruan tersebut ditemukan setelah pihaknya melakukan investigasi pada warga Apartemen Gading Nias.

"Kami lakukan investigasi dengan warga dan ditemukan dua warga yang seharusnya memilih menggunakan A5 tapi masih tetap bisa memilih tanpa A5," ujar Mimah di Apartemen Gading Nias, Rabu (9/7/2014).

Ia menjelaskan, warga yang ketahuan bisa memberikan hak suara tersebut seharusnya memakai surat A5 karena KTP yang dimilikinya tidak berdomisili di DKI Jakarta. Menanggapi hal tersebut, pihaknya akan terus melakukan investigasi.

Sebelumnya, ratusan warga Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, memprotes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Alasannya, surat suara sudah habis di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Apartemen Gading Nias.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Jakarta Utara Abdul Muin mengatakan, yang terjadi di Apartemen Gading Nias adalah karena para pemilih tidak melakukan pendaftaran sesuai prosedurnya. Padahal, pihak pengelola sudah memobilisasi penghuni Apartemen untuk mengurus surat A5.

"Kami tahu di Apartemen ini banyak penghuni dari luar daerah, sehingga untuk dapat memberikan hak suara mereka harus mengurus A5. Dan mereka mengurus A5 secara kolektif padahal A5 tidak dapat diwakilkan," jelasnya.

Selain itu, saat petugas KPU melakukan pendataan pemilih untuk mencari warga yang berdomisili di tempat itu, agak menghadapi kendala karena tidak diperbolehkan oleh pihak apartemen.

"Sehingga harus pengelola dan pengurus PPRS yang mengurus, kami diberi data, ya pasti kami tampung dan pilah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com