Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Gepeng Ibu Kota Dipulangkan ke Daerah Asal

Kompas.com - 17/07/2014, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta memulangkan ratusan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dari Ibu Kota menuju berbagai tempat daerah asal para PMKS tersebut, Kamis (17/7/2014). Upaya ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi para kaum urban yang datang ke Jakarta.

Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, ratusan PMKS tersebut dipulangkan ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. "PMKS yang dipulangkan ke daerah asal pada hari ini sebanyak 176 orang," kata Masrokhan di acara pelepasan penyaluran PMKS di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya 2, di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis siang.

Menurut dia, para PMKS yang dipulangkan adalah mereka yang terjaring razia di berbagai wilayah Ibu Kota. Mereka terdiri dari pengemis, pemulung, pengamen, dan sebagainya.

Masrokhan menjelaskan, upaya penyaluran kembali PMKS ke daerah asal ini juga bekerja sama dengan instansi terkait di dua daerah tersebut. Para PMKS ini akan dititipkan lebih dulu ke rumah rehabilitasi sosial yang ada di daerah sebelum dikembalikan kepada keluarga mereka. Hal ini, sambungnya, agar mereka dapat mendapat pembekalan sebelum bertemu dengan keluarga masing-masing.

"Jadi, PMKS jalanan itu terbagi menjadi 88 orang. Mereka dibina di Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri Palimanan Jawa Barat dan 88 orang lainnya di Balai Rehabilitasi Sosial Samektokarti, Comal, Jawa Tengah," ujarnya.

Dia menyatakan, kegiatan ini juga adalah bagian dari penegakan aturan dari Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dengan cara masyarakat tidak membeli dan memberi sesuatu atau bahkan memfasilitasi PMKS jalan.

Pihaknya berharap masyarakat Ibu Kota juga dapat membantu untuk menegakkan aturan Perda tersebut dengan tidak memberi sesuatu bagi PMKS. "Ini upaya pemerintah untuk mengurangi kaum urban yang datang ke Jakarta dari luar daerah untuk mengadu nasib dan mencari nafkah dengan tidak berbekal kemampuan serta keterampilan, tempat tinggal, dan surat-surat keterangan yang lengkap," ujar Masrokhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com