Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Guru Saint Monica Tak Percaya Ibu Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/08/2014, 10:35 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja berusia 17 tahun itu tidak percaya ketika ibunya, seorang guru di Sekolah Saint Monica, Sunter, Jakarta Utara, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kejahatan seksual.

"Aku tidak percaya Ibu seperti itu. Ibu tidak pernah aneh-aneh, Ibu juga sangat perhatian sekali," ungkap B kepada Kompas.com, Jumat (8/8/2014).

Menurut B, bila memang ibunya memiliki penyimpangan seperti itu, seharusnya dia atau kedua adiknya tahu lebih dulu. Namun sampai saat ini ia dan kedua adiknya tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu dari ibunya.

"Kalau Ibu mau aneh harusnya kami para anaknya yang pertama kali menjadi korban, tidak perlu jauh-jauh. Tapi selama ini kami tidak pernah mendapatkan perlakuan itu," ucap B.

Selama ini, kata B, kehidupan keluarganya sangat bergantung kepada ibunya yang sudah mengajar sebagai guru selama 9 tahun. "Soalnya Bapak sudah tidak bekerja, adik saya juga masih kecil, yang kedua perempuan masih kelas 3 SMP, dan yang terakhir laki-laki masih kelas 1 SD, kami tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup, bila satu-satunya tulang punggung kami menjadi tahanan," papar B.

Bahkan, lanjut B, ia juga sudah mengirimkan surat pembelaan yang ditujukan kepada KPAI terkait kasus yang dihadapi ibunya sejak bulan Mei lalu. Namun sampai saat ini ia tidak mendapatkan balasan ataupun respons.

Remaja yang baru akan memulai kuliah pada tahun ini juga menceritakan, sejak dijadikan tersangka ibunya menjadi sangat tertekan.

"Ibu pernah curhat juga kalau dia merasa tertekan," ucapnya. B berharap agar pihak kepolisian dapat bersikap tegas dan adil. Kalau tidak adil bagaimana nasib keluarga saya? Saya juga tidak habis pikir pelapor bisa dengan tega menuduhkan hal seperti itu," ujarnya.

Sementara itu Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara, Iptu Krismastuti menjelaskan saat ini status "Miss H" sudah menjadi tersangka. Namun, kata Kris, untuk sampai penahanan harus melewati gelar perkara terlebih dahulu.

"Sekarang masih gelar perkara dulu, minimal 2 sampai 3 kali gelar perkara. Tersangka dipulangkan dulu ke rumahnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com