Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional APTB Melenceng dari Tujuan Awal

Kompas.com - 16/08/2014, 11:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran) Izul Waro menilai operasional layanan bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang diterapkan saat ini sudah melenceng dari tujuan awal. Pasalnya, saat ini APTB sudah ikut masuk ke dalam kota yang seharusnya menjadi milik transjakarta.

Ia menilai, awalnya APBT bertujuan mengurangi beban kemacetan lalu lintas yang berasal dari kota-kota sekitar Jakarta. Tak hanya itu, pengoperasian APTB juga ditujukan untuk mengurangi beban kereta rel listrik (KRL).

"Jadi, APTB seharusnya tidak masuk ke dalam kota. Idealnya cukup sampai pinggir kota Jakarta. Kemudian penumpang melanjutkan perjalanan dengan transjakarta," kata Izzul saat dihubungi, Sabtu (16/8/2014).

Izzul menganggap pengoperasian APTB yang masuk ke dalam kota dan menggunakan jalur busway justru menganggu layanan transjakarta. Terlebih, APTB masih sering mengetem, seperti angkutan umum lainnya.

"Seringkali ngetem di beberapa halte favorit, seperti di Harmoni, Polda, Semanggi, dan Monas. Ini jelas-jelas mengganggu operasional bus transjakarta yang tidak ngetem menunggu penumpang," ujarnya.

Meski demikian, Izzul menilai penghapusan APTB bukan langkah bijak. Ia lebih memilih opsi pengoperasian APTB dikembalikan seperti semula, yakni menjadi angkutan pengumpan bagi transjakarta untuk penumpang dari kota-kota penyangga Jakarta.

"Pemerintah pusat bisa menyurati PT Transjakarta untuk untuk melayani pengangkutan penumpang angkutan umum se-Jabodetabek. Jadi, Jalan keluarnya harus bijak," tukas Sekretaris DTKJ itu.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin agar nantinya operasional APTB berada di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Ia juga ingin agar APTB menerapkan sistem pembayaran yang baru. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi bus APTB yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.

"Kami enggak mau hapus, hanya mau mengintegrasikan dan sistem pembayarannya rupiah per kilometer. Masa dihapus? Ribut lagi nanti," katanya, di Balaikota Jakarta, Jumat (15/8/2014).

Saat ini, ada beberapa wilayah di sekitar Jakarta yang dilayani oleh APTB, yakni Bekasi; Cibinong (Bogor); Ciputat (Tangerang Selatan); dan Poris Plawad (Tangerang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com