Wacana itu dilontarkan Basuki terkait rencana melebur Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan dana beasiswa.
"DKI itu punya Yayasan Beasiswa, dan (yayasan) itu mau kita bubarin," kata Basuki, di Dunia Fantasi, Jakarta Utara, Rabu (20/8/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok itu berpandangan, meningkatkan dana pendidikan pada KJP sekaligus menjadikannya beasiswa lebih efektif daripada menganggarkan dana beasiswa untuk dikelola Yayasan Beasiswa Jakarta.
Oleh karena itu, dia berencana merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pemberian Beasiswa kepada Para Pelajar dan Mahasiswa Warga DKI. "Kita buat Perda beasiswa yang baru," ujar Ahok.
Dana beasiswa yang dilebur dengan KJP itu nantinya dikelola oleh Dinas Pendidikan DKI. Ahok pun tak mempermasalahkan untuk meningkatkan alokasi dana KJP beasiswa itu kepada para peserta didik hingga Rp 5 triliun.
Menurut Ahok, anggaran pendidikan sebaiknya banyak dialokasikan untuk kualitas peserta didik daripada hanya dialokasikan untuk renovasi sekolah maupun pengadaan alat tulis. "Tetap KJP sistemnya, tapi dipayungi Perda beasiswa dan nilainya lebih tinggi," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.