Ratusan tentara berseragam loreng-loreng, kepolisian, staf Pamdal, serta personel Satpol PP menjaga berbagai sudut Balaikota.
Para pegawai negeri sipil (PNS) DKI pun tak sedikit yang merasa ketakutan karena tempat kerja mereka dijaga tentara bersenjata lengkap.
Seperti yang diungkapkan oleh Yanti, PNS DKI di lingkungan Balaikota Jakarta.
"Tadi pas mau makan siang, pas di selasar, berhadapan sama empat tentara pakai senjata laras panjang di sebelah kanannya. Ya ampun deg-degan banget, sudah kayak mau ada perang di sini," kata Yanti.
"Kok kantor jadi berubah seram banget, sudah seperti barak tentara," ujar dia.
Pernyataannya itu disampaikan karena di beberapa lokasi di Balaikota dipenuhi oleh ratusan personel pengamanan itu, misalnya di kantin pegawai, mushala, selasar, ballroom Balaikota, serta di dekat kantor Satpol PP DKI.
Selain bersiaga, mereka tampak mondar-mandir dengan senjata lengkapnya di kawasan itu. Tak hanya Yanti, Ilham, salah seorang PNS Dinas Pendidikan DKI juga mengatakan bahwa suasana Balaikota berbeda dengan hari-hari biasanya.
Bahkan, menurut dia, suasana penuh pengamanan militer ini terakhir terjadi saat Pilkada DKI 2012 lalu. "Tapi, saat itu juga pengamanannya tidak lebay seperti ini. Mungkin karena Pak Gubernur kita kan menjadi presiden terpilih, jadi pengamanan harus ekstra," kata Ilham.
Sementara Widodo, PNS Dinas Kelautan DKI, mengatakan, keberadaan personel pengamanan ini justru membuatnya merasa aman. "Enak kantor diawasi segini banyak tentara, berasa berkantor di Istana. He-he-he," kata Widodo terkekeh.
Dalam kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Balaikota mendapat tambahan pengamanan dari pemerintah pusat.
Pengamanan di Balaikota diperketat, kata dia, untuk kenyamanan PNS yang tengah bekerja serta bagi Jokowi-Basuki. "Intinya, pengamanan ini dilakukan untuk membuat semua yang ada di Balaikota Jakarta nyaman untuk bekerja," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.