Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Berpamitan kepada Prabowo, Ahok Minta Maaf

Kompas.com - 11/09/2014, 11:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memohon maaf karena tidak berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto saat menyatakan mengundurkan diri.

"Kalau saya salah (karena tidak pamit terlebih dahulu), saya sampaikan, saya mohon maaf," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Basuki mengaku hanya berkomunikasi dengan adik Prabowo, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Hingga Rabu (10/9/2014) malam, Basuki masih terus berkomunikasi dengan Hashim.

Basuki mengaku lebih sering berkomunikasi dengan Hashim daripada dengan Prabowo. Putra Hashim, Aryo Djojohadikusumo, juga telah menyambangi Basuki di Balaikota, Rabu kemarin.

Basuki menyampaikan semua niat pengunduran dirinya kepada Aryo. Menurut dia, hanya berkomunikasi dengan Hashim dan Aryo sudah cukup mewakili sehingga ia merasa tidak perlu lagi ke DPP dan berbincang dengan kader Gerindra lainnya.

"Saya jarang memang komunikasi dengan beliau (Prabowo), paling makan ke restoran. Saya paling sering komunikasi dengan Pak Hashim, dan semalam saya jenguk dia yang lagi sakit. Beliau setuju atas pengunduran diri saya, tapi menyayangkan kenapa tidak dirapatkan dahulu dengan DPP," kata Basuki menceritakan.

Meski berdiskusi internal dengan kader Partai Gerindra, Basuki meyakini tidak akan menemukan titik terang. Sebab, ia bersama kader Gerindra lain telah memiliki perbedaan prinsip yang cukup jauh. Hal itu pula yang diutarakan Basuki kepada Hashim.

"Mereka (Gerindra) adalah orang-orang yang yakin kalau Koalisi Merah Putih digabungkan bisa bagi-bagi kuota kepala daerah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com