Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ahok, Politisi Senior PPP Sebut Polisi Bisa Tindak Lulung

Kompas.com - 12/09/2014, 18:42 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan, Muhammad Rodja, menyesalkan sikap anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung, yang ingin menghentikan karier Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pemerintahan DKI. Ia justru membela Ahok.

"Ahok ini orang benar, mau kau pecundangi terus? Saya ini Sekretaris Wilayah PPP DKI Jakarta tahun 1990-1995 dan mantan Ketua Komisi Anggaran DKI Jakarta, mendukung Ahok," kata Rodja di Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Rodja mengatakan, pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta, menggantikan Joko Widodo yang akan dilantik sebagai presiden nantinya, telah diatur di dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah. Ia menilai, pernyataan Lulung tidak memiliki dasar.

"Sikap Ahok itu benar. Ahok lebih gentlemen. Dasar dia bilang itu apa? UU-nya jelas. UU negara kita, kalau gubernur berhalangan, tetap akan diganti wagub. Wagub naik jadi gubernur, kalau ada yang menghalangi, itu urusan negara," tuturnya.

Rodja meminta agar DPP PPP menegur Lulung atas pernyataan sikapnya terhadap Ahok. Bahkan, kata dia, jika diperlukan, maka aparat kepolisian dapat melakukan tindakan hukum terhadap Lulung.

"Ada aparat keamanan. Polisi bisa gerak ke Haji Lulung atas komentarnya. Itu wewenang polisi kalau benar dia halangi pelantikan Ahok jadi gubernur," katanya.

Sebelumnya, Lulung mengaku bakal menghalangi pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI. Lulung tersinggung dengan berbagai pernyataan Ahok tentang DPRD terkait pembahasan RUU Pilkada. (Baca: Lulung: Ahok Harus Dibinasakan Kariernya)

Ahok menentang rencana Koalisi Merah Putih, termasuk Partai Gerindra, yang ingin menghapus sistem pemilihan kepala daerah oleh rakyat dalam pembahasan RUU Pilkada. Ahok bahkan sampai memutuskan keluar dari keanggotaan Partai Gerindra. (Baca: Tak Goyah, Koalisi Merah Putih Tetap Tolak Rakyat Pilih Kepala Daerah)

Terkait pernyataan Lulung, Ahok memberi tanggapan. (Baca: Ahok: Kita Lihat Siapa yang Kariernya Akan Binasa...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com