Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul "Giant Sea Wall" Ditargetkan Selesai Akhir 2014

Kompas.com - 15/09/2014, 13:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menyelesaikan peninggian tanggul sepanjang delapan kilometer di Pantai Utara Jakarta pada akhir tahun ini. Peninggian tanggul merupakan bagian dari proyek pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), atau yang lebih dikenal dengan nama Giant Sea Wall.

Kepala Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir Dinas PU DKI, Heria Suwandi, menjelaskan, saat ini, tahap pengerjaan peninggian tanggul setinggi lima meter itu telah hampir mencapai lima kilometer. Artinya, Pemprov tinggal menyelesaikan tiga kilometer lagi.

“Total yang harus dikerjakan sepanjang 33 kilometer, di antaranya delapan kilometer adalah kewajiban kita, sedangkan sisanya kewajiban pengembang, seperti dari pengelola Ancol," kata Suwandi, di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).

Suwandi mengatakan, peninggian tanggul merupakan prioritas bagi Dinas PU untuk mencegah terjadinya banjir rob di kawasan Utara Jakarta. Ketinggian lima meter, kata dia, dapat mencegah terjadinya banjir rob di kawasan pinggir pantai.

“Kalau terjadi rob atau air laut pasang, maka air laut akan limpas ke daratan. Lalu pada tahun ini, untuk yang lima kilometer tersebut akan dilakukan penguatan atau peningkatan konstruksinya," ujar Wandi.

Wandi menjelaskan, alokasi anggaran yang dibutuhkan pada proyek ini adalah sekitar Rp 1 triliun. Menurut dia, dana tersebut digunakan mulai dari tahap konsultan, perencanaan, hingga pelaksanaan pengerjaan fisik.

"Kegiatan anggarannya dinamakan Pembangunan Tanggul Pantai Untuk Mendukung NCICD. Kita lagi genjot terus di ULP, supaya bisa segera dilaksanakan lelangnya tahun ini," tukasnya.  

Proyek NCCD meliputi dua hal. Selain pembangunan tanggul, hal lain yang juga dilakukan adalah reklamasi pulau. Rencananya, akan ada 17 pulau buatan yang nantinya akan berlokasi di Teluk Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com