Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Curhat kepada Ahok Terkait Beritanya yang Dipelintir

Kompas.com - 17/09/2014, 18:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto curhat kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenai kabar pelarangan pelat B (Jakarta) ke Bogor pada akhir pekan. Basuki mengungkapkan, pernyataan Pemkot Bogor telah disalahartikan oleh beberapa pewarta. [Baca: Warga Jakarta Protes Larangan Pelat B Masuk Kota Bogor]

"Pak Bima bilang kalau maksud dia bukan untuk membuat kebijakan (pelarangan kendaraan pelat B di Bogor) itu. Beritanya sudah dipelintir," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Basuki mengatakan, maksud Pemkot Bogor bukanlah melarang pelat B masuk Bogor pada akhir pekan, melainkan menyediakan park and ride bagi warga Jakarta yang akan ke Bogor, kemudian, berkeliling Bogor dengan menggunakan transportasi massal, seperti bus maupun kereta.

Konsep Pemkot Bogor itu sama dengan rancana Pemkot Bandung oleh Ridwan Kamil. Selain itu, kepada Basuki, Bima mengimbau kepada warga Jakarta untuk tidak membawa mobil ketika berkunjung ke kota hujan tersebut. [Baca: Ahok: Jakarta Macet karena Orang Bogor Juga]

"Nanti dia (Pemkot Bogor) siapkan kendaraan umum, angkot, kereta di sana. Kalau yang bawa mobil, parkir di sebuah tempat begitu. Jadi, bukan melarang kendaraan pelat B masuk Bogor, wartawannya salah tafsir," kata Ahok, sapaan Basuki.

Informasi sebelumnya, Pemkot Bogor bakal merealisasikan kebijakan pelarangan pelat B masuk ke Kota Bogor pada akhir pekan pada 2015 mendatang. Kebijakan itu saat ini mulai dikaji oleh Tim Percepatan Penanggulangan Prioritas Pembangunan (TP4) yang dibentuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

"Ada wacana sehari tanpa kendaraan berpelat B, baik itu warga Bogor maupun yang akan masuk ke kota Bogor. Artinya, orang yang ingin masuk ke Kota Bogor harus menggunakan angkutan massal, baik itu APTB maupun melalui jaringan transportasi regional yang akan kami bangun nanti antara kota kabupaten dan DKI," kata Wakil Wali Kota Bogor Usman Hariman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com